Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui: (1) Untuk menelaah apakah peningkatan kemampuan
koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran melalui model pembelajaran
advance organizer lebih baik daripada
siswa yang memperoleh pembelajaran secara metode konvensional. (2) Untuk
melihat interaksi model pembelajaran advance
organizer dengan dengan kemampuan awal siswa terhadap peningkatan kemampuan
koneksi matematis siswa. (3) Mendeskripsikan kemampuan membuat peta konsep
siswa SMP yang memperoleh pembelajaran melalui model pembelajaran advance organizer. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
metode eksperimen. Populasi
dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP
Negeri 5 Lhokseumawe yang terdiri atas 10 (sepuluh)
kelas. Dari 10 (sepuluh) kelas tersebut dipilih secara acak kelas atau random sampling class, sehingga terpilih kelas VII1
sebagai
kelas eksperimen dan kelas VII5 sebagai kelas kontrol.
Instrumen
penelitian dalam penelitian ini adalah tes kemampuan koneksi matematis berbentuk
soal uraian berjumlah 5 butir soal. Nilai reliabilitas masing-masing instrumen
tersebut sebesar 0,672 dan 0,61. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Peningkatan
kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran melalui model
pembelajaran advance organizer lebih
baik daripada peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh
pemebelajaran secara metode konvensional di SMP Negeri 5 Lhokseumawe. (2) Terdapat interaksi model pembelajaran
advance organizer dengan kemampuan
awal siswa terhadap peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa. Penggunaan
model advance organizer dalam
pembelajaran terbukti dapat meningkatkan kemampuan matematis dan kaiatan dengan memebuat peta konsep siswa
SMP siswa menjadi lebih baik, secara kualitas terdapat perbedaan yang
signifikan antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model advance organizer daripada yang
menggunakan pendekatan konvensional.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Advance Organizer, Kemampuan
Koneksi Matematis, dan Peta Konsep.