Purwodadi Tahun Ajaran 2008 / 2009 Pokok Bahasan Lingkaran)
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagai persyaratan
Guna mencapai derajat Sarjana S-1
Pendidikan Matematika
Diajukan oleh:
BETA DWI AGUSTINA
A 410 050 020
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
________________________________________
Page 2
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi dan serba bersaing seperti saat ini, pendidikan
merupakan hal terpenting bagi setiap orang. Keberhasilan dunia pendidikan
akan tergantung pada sejauh mana kita mengembangkan keterampilan yang
tepat serta daya nalar yang kuat untuk menguasai kekuatan, kecepatan,
kompleksitas dan ketidakpastian yang saling berhubungan satu dengan yang
lain. Oleh karena itu bidang pendidikan perlu dan harus mendapatkan
perhatian, penanganan serta prioritas secara maksimal baik oleh pemerintah,
masyarakat dan para pengelola pendidikan pada umumnya.
Menurut Ernest Hemingway dalam buku Landasan Pendidikan
(2004:20) pendidikan merupakan kegiatan yang harus berfungsi sebagai a
built in shock proof crap detector, yaitu alat pendeteksi kebodohan dan
keadaan yang kedap kejut atau tahan bantingan dan tetap. Oleh karena itu
upaya peningkatan mutu pendidikan adalah bagian terpadu dari upaya
peningkatan kualitas manusia, baik aspek kemampuan kepribadian maupun
tanggung jawab sebagai warga negara. Tetapi lebih dari itu, yaitu dapat
menyesuaikan hidup di lingkungan masyarakat dan mampu mengembangkan
bagi penyempurnaan masyarakat itu sendiri.
Pendidikan dapat tertuang dalam situasi formal, non formal maupun
informal. Situasi pendidikan formal yang diimplementasikan dalam
lingkungan sekolah melalui proses belajar mengajar merupakan faktor penentu
________________________________________
Page 3
2
keberhasilan dari serangkaian pendidikan seseorang, karena dalam situasi
inilah transfer knowledge antar individu sedang terjadi, baik antara guru
dengan siswa maupun siswa dengan siswa. Oleh sebab itu sekolah sering
diartikan sebagai pendidikan dalam arti sempit. Pada pendidikan dalam situasi
formal yang terpenting adalah proses pelaksanaannya bukan hasil akhirnya,
karena dengan proses siswa dapat memperoleh pengetahuan sehingga mereka
mempunyai bekal ilmu yang kekal bagi dirinya untuk dibawa kemasa depan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pelaksanaan proses pendidikan
formal, kegiatan belajar mengajar selalu mengalami berbagai hambatan.
Hambatan-hambatan itu bisa berasal dari faktor guru, materi ajar, guru, siswa
itu sendiri bahkan karena faktor strategi pembelajaran yang digunakan. Suatu
realita di lapangan menunjukkan bahwa masih banyaknya proses pembelajaran
dengan menggunakan metode konvensional atau metode ceramah yang
dilakukan oleh guru, sehingga sebagian besar siswa belum belajar ketika guru
mengajar karena aktifitas siswa sangat dibatasi.
Metode konvensional mengakibatkan siswa pasif selama proses
pembelajaran, karena tugas siswa dalam hal ini yang paling penting adalah
duduk diam dan mendengarkan dengan teliti serta mencatat yang pokok-pokok
dari yang dikemukakan oleh guru. Sehingga segala potensi yang ada dalam
diri siswa kurang begitu optimal sebagai seorang individu yang sedang
berkembang. Metode konvensional juga beranggapan bahwa seluruh siswa
yang berada dalam satu kelas adalah sama, baik dalam hal kemampuan,
kesiapan dan kematangan serta kecepatan belajar dengan penghubung diantara
________________________________________
Page 4
3
keduanya (guru dan siswa) adalah melalui bicara, padahal setiap siswa tidak
boleh dianggap sama, karena mereka mempunyai kelebihan dan kekurangan
masing-masing, sehingga tugas guru hanyalah memberikan ceramah kepada
siswa mengenai materi ajar yang disampaikan. Meskipun tidak dapat
dipungkiri bahwa metode konvensional akan memberikan kemudahan bagi
guru dalam mengorganisasi serta menguasai arah kelas.
Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, dewasa ini telah berkembang
secara pesat baik materi maupun kegunaannya. Matematika juga dapat
diartikan sebagai ilmu yang bertujuan untuk mendidik anak agar dapat berpikir
logis, kritis, analitis dan ulet serta percaya pada diri sendiri. Hampir seluruh
ilmu pengetahuan terdapat unsur matematika, oleh sebab itu matematika perlu
dipelajari oleh setiap orang, khususnya oleh siswa. Namun dalam kenyataan
dilapangan, pembelajaran matematika sering tidak dikaitkan dengan
permasalahan kehidupan sehari-hari sehingga siswa baru mampu mempelajari
tentang fakta, konsep, prinsip, hukum, teori serta gagasan lainnya pada tingkat
ingatan.
Menyelesaikan soal-soal matematika yang kontekstual atau yang
berkaitan dengan permasalahan kehidupan sehari-hari pada pelajaran
matematika merupakan kemampuan penting yang harus dimiliki oleh siswa.
Dengan kemampuan tersebut siswa dapat memperoleh pengetahuan tentang
bagaimana memahami suatu masalah serta mengkomunikasikan gagasan serta
memecahkan masalah baik untuk dirinya sendiri maupun kepada orang lain,
karena pada dasarnya matematika adalah bahasa khusus yang dibentuk untuk
________________________________________
Page 5
4
mengkomunikasikan bahasa sehari-hari. Jadi sangatlah penting bagi siswa
untuk dapat menyelesaiakan soal-soal matematika yang kontekstual atau yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Mengingat arti penting matematika bagi siswa, maka guru harus dapat
memilih metode atau strategi yang tepat dalam penyampaian materi. Strategi
pembelajaran yang diharap mampu menggeser penggunaan metode
konvensional serta mampu mengaktifkan dan mengkreatifkan siswa dalam
mengkontruksi ide pada proses pembelajaran matematika diantaranya adalah
dengan menggunakan strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) dan/ atau
pendekatan Realistic Mathematic Education (RME). Kedua strategi
pembelajaran ini merupakan strategi baru dalam dunia pendidikan yang sama-
sama mengajak siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam berpikir serta
mengkomunikasikan gagasan ketika menyelesaikan suatu persoalan
matematika.
Strategi Think Talk Write (TTW) sebagai salah satu stategi baru dalam
pendidikan, pada dasarnya dibangun melalui tahapan berpikir, berbicara dan
menulis dengan teks bacaan yang diberikan selalu dimulai dengan pemberian
soal-soal open-ended yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga
dengan penggunaan strategi ini diharapkan pembelajaran matematika menjadi
lebih bermakna dan mampu memberikan pengalaman dalam menyelesaiakan
permasalahan yang kontekstual pada siswa dengan menekankan pada
kemampuan bernalar secara sistematis.
________________________________________
Page 6
5
Tidak begitu jauh berbeda dari tujuan strategi TTW, pendekatan
Realistic Mathematic Educations (RME) juga sebagai salah satu pendekatan
baru dalam pembelajaran matematika, juga mengajak siswa untuk
mematematisasi kontekstual, yaitu kegiatan pola pikir siswa yang
dikembangkan dari hal-hal yang bersifat konkrit menuju hal-hal abstrak.
Sehingga pembelajaran dengan model realistik pada dasarnya adalah
pemanfaatan realita dan lingkungan yang dipahami siswa untuk memperlancar
proses pembelajaran, khususnya matematika sehingga mencapai tujuan
pendidikan matematika yang lebih baik dari pada masa lalu. Realita yang
dimaksud adalah hal-hal yang nyata atau konkrit yang dapat diamati dan
dipahami siswa dengan membayangkan, sedangkan lingkungan adalah tempat
siswa berada (Soedjadi, 2003:180).
Dengan demikian, baik melalui strategi Think Talk Write (TTW)
maupun pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) diharapkan
pembelajaran matematika menjadi lebih bermakna. Sehingga pemahaman serta
komunikasi matematik dan kemampuan menyelesaikan soal-soal matematika
yang kontekstual pada siswa akan meningkat, begitu juga terhadap prestasi
belajar mereka. Oleh sebab itu melalui kedua model tersebut pendidikan dapat
dikatakan mampu berfungsi sebagai a built in shock proof crap detector dalam
menghadapi era masa kini.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat ditarik
identifikasi masalah sebagai berikut:
________________________________________
Page 7
6
1. Diperlukannya suatu metode baru non konvensional untuk membuat suatu
pembelajaran matematika menjadi lebih efektif dan bermakna serta mampu
membuat siswa aktif dalam menumbuh kembangkan segala potensi yang
ada pada dirinya dalam menyelesaikan soal-soal matematika yang
kontekstual atau soal-soal matematika yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
2. Kurangnya komunikasi matematik pada siswa ketika pembelajaran
matematika berlangsung.
C. Pembatasan Masalah
Beberapa permasalahan terkadang akan timbul secara bersamaan.
Sehingga hal ini dapat mempersulit peneliti dalam meneliti permasalahan-
permasalahan yang ada. Pada penelitian ini, masalah dibatasi supaya terarah
tujuan penelitiannya. Adanya pembatasan masalah diharapkan masalah yang
diteliti dapat dikaji lebih mendalam, sehingga penelitian difokuskan pada:
1. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah suatu cara penyampaian materi
ajar dalam suatu pembelajaran, strategi pembelajaran yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW)
pada kelompok eksperimen dan pendekatan Realistic Mathemathic
Educations (RME) pada kelompok kontrol.
2. Kemampuan Menyelesaikan Soal-Soal Matematika
Kemampuan menyelesaikan soal-soal matematika dalam penelitian
ini adalah kemampuan menyelesaikan permasalahan matematika yang
________________________________________
Page 8
7
kontekstual atau yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari pada materi
lingkaran pokok bahasan menentukan unsur-unsur dan bagian-bagian
lingkaran SMP kelas VIII semester 2.
3. Prestasi Belajar Matematika
Prestasi belajar matematika pada penelitian ini adalah prestasi
belajar siswa pada pokok bahasan menentukan unsur-unsur dan bagian-
bagian lingkaran, yaitu hasil dari suatu pengukuran serta penilaian usaha
belajar matematika setelah proses pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini
adalah nilai evaluasi pada akhir pokok bahasan.
D. Perumusan Masalah
Bertolak pada identifikasi dan pembatasan masalah diatas, masalah
pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah ada perbedaan kemampuan menyelesaikan soal-soal matematika
antara siswa yang diberi pembelajaran dengan strategi Think Talk Write
(TTW) dan pendekatan Realistic Mathematic Educations (RME) pada
pokok bahasan menentukan unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran.
2. Apakah kemampuan siswa dalam menyelesaiakan soal-soal matematika
yang diberi pembelajaran dengan strategi Think Talk Write (TTW) lebih
baik daripada siswa yang diberi pembelajaran dengan pendekatan Realistic
Mathematic Educations (RME).
________________________________________
Page 9
8
E. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian merupakan titik pijak untuk merealisasikan pesan
yang dilaksanakan, sehingga perlu dirumuskan secara jelas. Tujuan dari
diadakannya penelitian ini diantaranya :
1. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan menyelesaikan soal-soal
matematika antara siswa yang diberi pembelajaran dengan strategi Think
Talk Write (TTW) dan pendekatan Realistic Mathematic Educations
(RME) pada pokok bahasan menentukan unsur-unsur dan bagian-bagian
lingkaran.
2. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaiakan soal-soal
matematika yang diberi pembelajaran dengan strategi Think Talk Write
(TTW) lebih baik daripada siswa yang diberi pembelajaran dengan
pendekatan Realistic Mathematic Educations (RME).
F. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi dunia
pendidikan maupun dalam bidang lain. Adapun manfaat yang peneliti
harapkan adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Secara umum hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis mampu
memberikan kontribusi pada pembelajaran matematika, utamanya pada
pengaruh penggunaan strategi TTW dan RME terhadap kemampuan
menyelesaikan soal-soal matematika yang kontekstual bagi siswa pada
pokok bahasan menentukan unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran.
________________________________________
Page 10
9
Secara khusus diharapkan strategi pembelajaran semacam strategi TTW
dan RME dapat menggeser pembelajaran konvensional yang masih sering
digunakan, sehingga dari hal tersebut pelajaran matematika bermanfaat
untuk menumbuh kembangkan kemampuan pemahaman serta komunikasi
matematik pada siswa serta pembelajaran menjadi lebih bermakna.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan informasi kepada guru mata pelajaran matematika untuk
menggunakan strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) dan / atau
pendekatan RME sebagai salah satu alternatif pada pembelajaran
matematika.
b. Bagi siswa, kedua strategi ini dapat meningkatkan kemampuan
pemahaman serta komunikasi matematik pada pembelajaran
matematika.
c. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan wacana guna uji kemampuan
terhadap bekal teori yang diperoleh di bangku kuliah serta sebagai
upaya mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang matematika.
d. Hasil penelitian dapat dipergunakan sebagai pedoman atau referensi
untuk penelitian berikutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar