1.
Jika adan b sejajar
sudut sehadap sama besar:
5
= 1; 6 = 2; 7 = 3; 8 = 4; (sudut)
sudut
berseberangan luar sama besar:
7 = 1; 8 = 2 (sudut)
sudut berseberangan dalam sama
besar: 5 = 3; 6 = 4 (sudut)
Akibat: 1 = 3 = 5 = 7 dan 2 = 4 = 6 = 8 (sudut)
2.
Jika garis a dan
b dipotong oleh garis c dan sudut sehadapnya sama besar, maka
a sejajar b. sejajar
Jika garis a dan b dipotong oleh
garis c dan sudut berseberangan luarnya sama
besar, maka a sejajar b.
Jika garis a dan b dipotong oleh
garis c dan sudut berseberangan dalamnya sama
besar
maka a sejajar b
3.
Berdasar sifat
kesejajaran tersebut beberapa sifat diturunkan:
a. Jumlah besar sudut sebuah
segitiga 180o.
b. Besar sebuah sudut luar sebuah
segitiga sama
dengan jumlah besar dua sudut
lainnya.
Besar B2 = A + C (sudut)
c. Dari butir a dapat diturunkan
antara lain:
1) Jumlah besar sudut sebuah segi-n
= (n – 2)
x 180o.
2) Besar sebuah sudut segi-n (poligon)
beraturan = x °
Segi-n beraturan adalah
segibanyak (poligon) yang semua sisinya sama
panjang
dan semua sudutnya sama besar,
4.
Jika sebuah garis g sejajar
sisi AB pada segitoga
ABC dan
memotong AC di titik D dan
BC di E, maka:
1) (sudut)CDE
kongruen (sudut)CAB
dan (sudut)CED =(sudut)CBA
(sudut)CDE
= (sudut)CAB
dibaca sudut CDE kongruen dengan sudut CAB.
Dua sudut
kongruen jika keduanya sama besar).
ΔCDE
~ ΔCAB ; Akibat lebih lanjut: (segitiga)
a)
CD : CA = CE : CB = DE : AB
b)
CD : DA = CE : CB
c) Luas ΔCDE : Luas ΔCAB = (CD)2
: (CA)2 = (CE)2 : (CB)2 = (DE)2 : (AB)2
Jika titik D dan E pada
gambar di atas masing-masing titik tengah AC dan
BC ,
maka DE disebut (salah satu) paralel tengah pada segitiga
tersebut.
DE = 1/2
AB dan DE sejajar AB
4) Jika pada segitiga ABC
tersebut titik D pada AC dan E
pada BC sedemikian sehingga
besar (sudut)CDE
=(sudut)B dan
(sudut)CED
= (sudut)A, maka
DE disebut ruas
garis
anti paralel terhadap AB .
Syarat suatu sistem Aksioma:
1. Konsisten;
tidak boleh ada dua pernyataan yang saling bertentangan
(juga istilah dan simbol harus non kontradiktif)
- Independen; suatu peryataan tidak dapat diturunkan dari pernyataan lain.
- Lengkap; pernyataan yang diturunkan dari sistem itu dapat dibuktikan benar atau salah
- Ekonomis; simbol/istilah yg digunakan tdk berlebihan
Aksioma euclid
1. Melalui dua titik dapat dilukis sebuah garis
lurus.
- Sebuah ruas garis dapat diperpanjang tak terbatas.
- Bila diketahui sebuah titik dan sebuah jarak dapat dilukis sebuah lingkaran.
- Semua sudut siku-siku besarnya sama
- Jika dua garis dipotong oleh garis transversal sedemikian sehingga membentuk sepasang sudut dalam sepihak jumlahnya kurang dari dua sudut siku, maka apabila kedua garis tersebut diperpanjang tak terbatas akan berpotongan di pihak dimana jumlah kedua sudut dalam sepihak kurang dari dua sudut siku.
PKE
PKE:
Melaui satu titik diluar suatu garis hanya ada suatu garis yg sejajar dg garis
yang diketahui.
6. Misalkan diketahui garis m, n dan l. Garis l
memotong garis m di titik P dan
memotong garis n di titik Q
sedemikian sehingga membentuk pasangan sudut dalam sepihak
sudut
P1 dan sudut Q2 dimana sudut P1
+ sudt Q2 kurang 180. Apabila m dan n diperpanjang tak terbatas maka m berpotongan dengan n.
7. Teorema Sudut Dalam
Berseberangan
Jika dua garis dipotong oleh garis transversal sedemikian sehinggga membentuk pasangan sudut dalam berseberangan yang kongruen, maka kedua garis tersebut sejajar
Jika dua garis dipotong oleh garis transversal sedemikian sehinggga membentuk pasangan sudut dalam berseberangan yang kongruen, maka kedua garis tersebut sejajar
Misalkan diketahui garis m, n dan l. Garis l
memotong garis m di titik P dan
memotong garis n di titik Q
sedemikian sehingga membentuk pasangan sudut dalam berseberangan sudut P1 dan sudut Q2. Akan dibuktikan bahwa m sejajar n
Andaikan
m sejasjsar
n , berarti m berpotongan dengan n. Berdasarkan teorema dalam geometri insiden maka
m dan n berpotongan di satu titik misalkan titik R. Perhatikan ΔPQR,
ÐQ2 adalah sudut luarnya. Berdasarkan teorema
sudut luar, maka sudut
Q2 > msudut P1 (kontradiksi dengan hipotesis). Oleh karena itu m sudut n. Terbukti.
8. Teorema: (Konvers TSDB)
Jika dua garis sejajar dipotong oleh garis trans- versal, maka sudut dlm berseberangan kongruen.
Jika dua garis sejajar dipotong oleh garis trans- versal, maka sudut dlm berseberangan kongruen.
Illustrasi:
Misalkan diketahui
garis m, n dan l
dengan m sejajar n. Garis l memotong garis m di
titik P dan memotong garis n di titik Q sedemikian sehingga membentuk pasangan
sudut dalam berseberangan
sudut
P1 dan sudut Q2. Akan dibuktikan bahwa ÐP1 = ÐQ2.
BUKTI:
Andaikan sudut P1 =
sudut Q2,
berarti sudut P1
lebih besar sudut Q2
atau sudut P1
kecil sudut
Q2. TMBK, misalkan sudut P1 kecil sudut Q2. Berdasarkan postulat
mengkonstruksi sudut maka terdapat titik
R
pada daerah sudut P1
sehingga sudut QPR = sudut Q2 (misalkan garis yang
melalui titik P dan R adalah k). Berdasarkan teorema sudut dlm berseberangan, maka
garis k sejajar n. Karena k
tidak
sma dg m, maka melalui titik P di luar garis n terdapat dua garis yang sejajar
dengan n (kontradiksi dengan PKE). Haruslah sudut P1 = sudut Q2.
Terbukti.
BUKTI: P maka Q
Diketahui: Konvers dari Teorema Sudut Dalam Berseberangan.
Akan dibuktikan: Postulat Kesejajaran Euclides.
Misalkan diketahui garis m, n dan l
dengan m // n. Garis l memotong garis m di titik P dan memotong garis n di titik Q sedemikian sehingga membentuk
sudut dalam
P
=
Q2. Akan
dibuktikan: melalui titik P diluar garis n hanya ada satu garis yang sejajar
dengan garis n.
BUKTI:
Misalkan melalui titik P diluar garis n ada garis lain yaitu garis k (k ¹ m), maka harus
ditunjukkan bahwa garis k memotong garis n.
Andaikan garis k tidak memotong
garis n, berarti k // n. Apabila k // n, maka berdasarkan konvers teorema sudut dalam berseberangan
QPR =
Q
. Padahal diketahui
Q
=
P
. Berdasarkan sifat transitivitas pada kekongruenan sudut disimpulkan
P
=
QPR. Karena garis k dan m melalui
titik P maka k = m (kontradiksi). Haruslah garis k memotong garis m. Dengan
demikian terbukti bahwa melalui titik P diluar garis n hanya ada satu garis
yang sejajar dengan garis n. Terbukti.
9.
Jika
dua garis dipotong oleh suatu transversal sedemikian sehingga membentuk
pasangan sudut dalam sepihak saling bersuplemen, maka kedua garis tersebut
sejajar. Buktikan !
Misalkan diketahui garis m, n dan l.
Garis l memotong garis m di titik
P dan memotong garis n di titik
Q sehingga membentuk pasangan sudut dalam sepihak sudut P1 dan sudut
Q@ dan sudut P1+ sudut Q2 = 180.
Akan dibuktikan : m sejjar n.
|
|
BUKTI:
Diketahui sudut sudut P1+ sudut Q2 = 180. Disisi
lain sudut Q3 + sudut Q2= 180.
Sehingga diperoleh P1=Q3, dimana P1
dan Q3 adalah pasangan sudut dalam
berseberangan. Maka berdasarkan Teorema sudut dalam berseberangan disimpulkan m // n. Terbukti.
10.
Diketahui
segitiga ABC dan segitiga PQR dengan s CAB =RPQ, AB = PQ dan s CBA = RQP. Buktikan segitiga ABC = segitiga PQR.
Bukti
Berdasarkan Aksioma
(S-Sd-S), segitiga ABC = segitiga PQR apabila AC=PR Andaikan AC tidak = PR, maka AC<PR atau AC>PR, TMKB, misalkan AC>PR maka terdapat titik D anggota AC sehingga AC=PR. Akibatnya, segitiga ABD= segitiga PQR (S-Sd-S) sehingga ABD = PQR. Karena diketahui sudut ABC = PQR, maka
berdasarkan sifat transitivitas pada kekongruenan sudut disimpulkan ABD = ABC.
(kontradiksi). Haruslah AC=PR sehinga terbukti segitiga ABC = segitiga PQR.
11.
Diketahui sagitiga PQR.
Buktikan bahwa PQ + QR besar PR
BUKTI:
Lukis titik D pada sinar PQ sehingga P-Q-S dan QS=QR
Akibatnya segitga QRS adalah segitiga samakaki sehingga s QRS = s QSR. Karena
P-Q-S, maka PQ + QS = PR. Karena QS = QR maka PQ + QR = PS. Karena titik Q
terletak di interior s PRS maka s PRS besar s QRS. Karena s QRS s kecil QSR
maka s PRS bsaer s QSR sehingga berdasarkan teorema disimpulkan PS > PR atau
PQ + QS = PR.
12.
Diketahui Δ ABC dan Δ A’B’C’ dengan A-B-D,
A’-B’-D’, AB =A’B’, BD =
B’D’, AC = A’C’, dan BC = B’C’. Buktikan CD =
C’D’.
Perhatikan segitiga ABC dan segitiga A’B’C’. Karena
AB+A’B’, AC=A’C’ dan BC=B’C’ maka segitiga ABC = segitiga A’B’C’
(Ss-Ss-Ss). Akibatnya : s CBD =s C’B’D’. Perhatikan segitiga CBD dan segitiga C’B’D’. Karena
BD=B’D’ s CBD = s C’B’D’. Dan BC=B’C’ maka segitiga CBD = segitiga C’B’D’
(Ss-Sd-Ss). Akibatnya CD=C’D’. Terbukti.
Manakah diantara relasi di atas
yang merupakan fungsi X^2
Penyelesaian:
a) Karena untuk setiap X^2= x.x adalah anggota
R juga serta merupakan hasil yang tunggal,maka setiap x anggota R
mempunyai peta, yaitu x2. Jadi f merupakan fungsi dari R ke R.
b)
Karena
x
R, x3 = x.x.x
R merupakan hasil yang tunggal, maka f adalah
fungsi dari R ke R. Jadi dari relasi-relasi yang ditetapkan diatas yang
merupakan fungsi adalah relasi f pada b dan c.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar