Rabu, 26 Desember 2012

Penerapan Pendekatan Project – Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus





A.   Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang paling besar peranannya dalam kelangsungan hidup manusia dan perkembangan suatu bangsa. Menyadari akan pentingnya pendidikan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan. Guru sebagai salah seorang yang bertanggung jawab langsung dalam meningkatkan mutu pendidikan diharapkan memiliki keahlian, keterampilan dan kemampuan yang dapat diandalkan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah maka siswa diharapkan menguasai semua bidang studi. Salah satunya adalah matematika yang dipelajari disetiap jenjang pendidikan diharapkan mampu melatih manusia untuk belajar berpikir praktis, logis, bersikap kritis dan kreatif secara sistematis dalam setiap tindakannya. Untuk mencapai hal yang diinginkan tersebut diperlukan proses belajar mengajar yang berlangsung dengan baik. Berbagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Kualitas pendidikan yang optimal akan tercipta jika peran guru sebagai fasilitator dalam proses belajar mengajar tidak diabaikan disamping itu guru juga berfungsi sebagai pencipta kondisi yang kondusif selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar bagi para siswa. Kondisi ini diciptakan untuk membantu perkembangan anak secara optimal baik perkembangan fisik maupun mental, baik jasmani atau rohani, dalam upaya menemukan dan memecahkan masalah yang dihadapi siswa, di sini guru agar mampu membangkitkan semangat siswa dalam berfikir.
Sesuai dengan definisinya ilmu pengetahuan merupakan keterangan yang lengkap dan konsisten tentang fakta, pengalaman yang dapat diuji secara otomatis, empiris, dan riset serta tersusun secara sistematis yaitu dimulai dari hal yang sederhana hingga pada hal-hal yang kompleks, antara satu dan yang lainnya saling berhubungan.[1]
Matematika sebagai salah satu pengetahuan dasar yang terpenting dalam                                   perkembangan sains dan teknologi sangat dibutuhkan dalam pembangunan. Oleh    karena itu menjadi tanggung jawab bagi para guru agar dapat   menciptakan   suasana belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, sehingga dapat mengubah anggapan siswa yang menyatakan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sangat sulit dan sukar untuk dipelajari. Selain itu itu seorang guru harus memperhatikan setiap komponen penting mendukung kesuksesan dalam pembelajaran. Salah satu komponen tersebut adalah menggunakan pendekatan belajar yang sesuai dengan keadaan dan minat siswa.[2] Jika pendekatan yang diterapkan baik dan efektif, maka hasil belajar siswa akan lebih baik, serta sumber-sumber pembelajaran dipergunakan seoptimal mungkin, untuk mencapai hasil belajar siswa lebih baik.
            Hasil observasi peneliti di SSN SMP N 1 Syamtalira Bayu, beberapa faktor yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar matematika siswa adalah pendekatan yag diterapkan oleh guru tidak sesuai terhadap materi yang diajarkan. Hal ini disebabkan dalam proses pembelajaran matematika masih banyak guru yang menggunakan pendekatan konvensional, yaitu  guru secara aktif  mengajar  matematika seperti memberi materi, contoh soal, serta memberi latihan.
            Dari hasil wawancara dengan guru matematika SSN SMP N 1 Syamtalira Bayu siswa kesulitan dalam memecahkan soal-soal persamaan garis lurus, yang disebabkan pendekatan pembelajaran masih belum efektif dan sumber belajar belum digunakan dengan seoptimal mungkin, sehingga hasil belajar siswa pada materi lingkaran masih rendah.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, salah satu alternatif pembelajaran yang dapat digunakan adalah pendekatan Project – Based Learnin. Project – Based Learning atau disebut juga dengan metode pemberian tugas. Menurut Nurhadi:
     Project – Based Learning atau pemberian tugas yaitu memberikan tugas kepada siswa secara teratur, berencana, bermakna, sistematis dan kontinue pada setiap kali pertemuan. Ini merupakan suatu tugas bagi siswa yang akan memberikan manfaat apabila tugas tersebut dikerjakan dengan minat dan kesadaran sendiri. Siswa diberikan tugas secara kompleks, sulit, lengkap, tetapi realistik/autentik dan kemudian diberikan bantuan secukupnya agar mereka dapat menyelesaikan tugas mereka (bukan diajari sedikit demi sedikit komponen sesuatu tugas kompleks yang pada suatu hari diharapkan agar terwujud menjadi suatu kemampuan untuk menyelesaikan tugas kompleks tersebut).[3]
Dengan menggunakan Project – Based Learning atau pemberian tugas diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa, karena metode pemberian tugas ini lebih diarahkan untuk melaksanakan tugas-tugasnya secara individu atau kelompok siswa untuk mengerjakannya. Hal ini berarti dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir dan bekerja, sehingga para siswa dapat menemukan konsep-konsep, hukum-hukum dan sebagainya.[4]
Salah satu pokok bahasan matematika di SMP adalah persamaan garis lurus. Persamaan garis lurus adalah salah satu pokok bahasan yang harus dikuasai siswa. Berdasarkan studi awal penelitian di SSN SMP N 1 Syamtalira Bayu, pokok bahasan persamaan garis lurus merupakan pokok bahasan yang tergolong sulit dan hasil tes terhadap pokok bahasan tersebut rendah.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin mengetahui apakah penerapan pembelajaran melalui Project – Based Learning atau pemberian tugas efektif digunakan dalam pokok bahasan persamaan garis lurus, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Penerapan Pendekatan Project – Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus di SSN SMP N 1 Syamtalira Bayu.”


B.     Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan, maka indentifikasi masalahnya sebagai berikut:
1.      Hasil Belajar siswa masih rendah.
2.      Pendekatan pembelajaran di SSN SMP N 1 Syamtalira Bayu masih berfokus pada pendekatan kovensional, dimana pembelajaran masih berpusat pada guru.

C.     Batasan Masalah
Mengingat masalah yang memuat sangat luas maka peneliti memberi batasan masalah  secara konseptual peneliti ini akan menelaah hasil belajar matematika siswa dengan pendekatan Project – Based Learning pada materi persamaan garis lurus.

D.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah maka  penelitian tersebut akan menjadi rumusan masalah penelitian adalah “apakah  penerapan pendekatan Project – Based Learning dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi persamaan garis lurus”.

E.     Tujuan Penelitian
Penelitian tentu memiliki tujuan dalam membuat penelitian, adapun tujuan penelitian dalam membuat penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan pendekatan Project – Based Learning dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi persamaan garis lurus.

F.      Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah
1.      Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti, sebagai calon pendidik untuk terjun ke dunia pendidikan.
2.      Sebagai bahan masukan yang berguna bagi peningkatan mutu pendidikan, khususnya dalam proses belajar mengajar.
3.      Sebagai bahan masukan bagi guru atau calon guru dalam memilih alternatif metode mengajar yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

G.    Definisi Operasional
Agar penelitian ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan untuk menghindari kesalahpahaman maka perlu definisi operasional istilah. Adapun definis operasional istilah dalam penelitian ini adalah:
1.  Penerapan pendekatan Project-Based Learning
Menurut Roestiyah, “    Project – Based Learning adalah metode mengajar dimana guru memberikan tugas pada siswa, lalu siswa mengerjakan tugas itu kemudian ia harus mempertanggungjawabkan kepada guru apa yang telah dikerjakan.”
Dalam penelitian ini guru memberikan tugas kepada siswa, lalu siswa mengerjakan itu kemudian harus mempertanggung jawabkan kepada guru apa yang telah dikerjakan, tugas tersebut dapat diberikan dalam bentuk daftar sejumlah pertanyaan mengenai mata pelajaran tertentu atau suatu perintah yang harus dibahas dengan diskusi atau mencari pada buku pelajaran.

2.    Hasil Belajar
Menurut Slemeto, hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam menjalankan proses pembelajaran terhadap akhir yang dapat menggambarkan kemampuan siswa dalam mentranfer ilmu pengatahuan yang telah ada sehingga yang dimilki dapat berguna.[5] Hasil belajar dimaksud peneliti adalah hasil belajar yang diperoleh siswa berdasarkan tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test) belajar setelah mengikuti pembelajaran pada materi lingkaran, dengan pendekatan Project – Based Learning dan pendekatan Konvensional
3.    Persamaan Garis Lurus
Salah satu materi yang harus dipelajari siswa SMP adalah persamaan garis lurus. Didalam materi lingkaran terdapat persamaan garis dan gradien merupakan sub judul dari persamaan garis lurus. Materi persamaan garis membahas bagaimana menggambarkan grafik persamaan garis lurus pada bidang cartesiusdan menyatakan persamaan garis jika grafiknya diketahui. Dan pada meteri gradien  membahas bagaimana mencari gradien sutu garis melalui titik dan mengenal gradien garis tertentu.

H.    Hipotesis Penelitian
Setiap penelitian kuantitatif tentu memerlukan hipotesis, perumusan hipotesis merupakan langkah yang harus ditempuh oleh peneliti, dan kemudian hipotesis ini harus diuji dan dibuktikan dengan metode tertentu. Adapun hipotesis yang dirumuskan adalah “penerapan penerapan pendekatan Project – Based Learning dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi persamaan garis lurus”


[1] Husainy Isma’il, Jalan Menuju Filsafat, (Banda Aceh: Syiah Kuala Univercity Press, 1993), hl. 29.

                [2]Herman Hudoyo, Strategi Belajar Mengajar Matermatika, (Bandung: IKIP, 1990),  hal. 40.
 [3]Nurhadi, Pembelajaran Konstektual dan Penerapannya dalam KBK, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2004), hal. 77.


 [4]Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal. 96.
[5] Slemeto, Evaluasi Hasil Belajar, (Jakarta: Bima Ilmu, 2003), hal .34

Tidak ada komentar:

Posting Komentar