BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang (Program Kegiatan)
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan bagian intergral dari proses keterlibatan langsung antara mahasiswa dan unsur perguruan tinggi untuk belajar, mengkaji dan mengabdi pada masyarakat yang sekaligus juga merupakan bentuk pengamalan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan demikian kuliah pengabdian masyarakat mempunyai dampak positif bagi mahasiswa yaitu sebagai wahana penerapan dan pengembangan ilmu yang dilaksanakan diluar kampus dalam waktu, mekanisme dan persyaratan tertentu. KPM merupakan bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dengan mengintegrasikan tiga unsur penting dalam dunia pendidikan yaitu; unsur pendidikan, unsur penelitian dan pengabdian masyarakat oleh Mahasiswa STAIN Malikussaleh, maka mahasiswa akan berhadapan langsung dengan masyarakat dan permasalahan yang dihadapinya sehingga mahasiswa dapat belajar untuk menelaah dan merumuskan permasalahan guna membantu mencari solusi yang dipandang tepat dengan berakal disiplin ilmu untuk membantu permasalahan yang dihadapi masyarakat. Oleh karena itu kegiatan ini dapat dikatakan sebagai wahana timbal balik antara masyarakat, Perguruan Tinggi dan lembaga lain dalam memberikan sumbangan pemikiran dalam memberikan sumbangan pemikiran dalam proses pembangunan. Melalui pengabdian masyarakat dimaksudkan agar perguruan tinggi tidak hanya berada dikalangan kampus saja, akan tetapi harus berperan serta dalam mengupayakan keberpihakan kepada kepentingan masyarakat dalam bentuk pemberdayaan kehidupan. Dengan dimikian kuliah pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh STAIN Malikussaleh merupakan pengaplikasian ilmu yang pernah digeluti mahasiswa seperti ilmu keagamaan dan sosial masyarakat dengan tetap memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan kemampuannya di bidang yang dapat memberikan pengalaman cara berfikir interdisipliner, dimensi luas, serta ptaktis kepada masyarakat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa mahasiswa dalam KPM ini menggunakan pendekatan yang sistematik dan multi disiplin.
B. Dasar-dasar dan Tujuan (Program Kegiatan)
Adapun yang menjadi Dasar-dasar dalam pelaksanaan Kuliah Pengabdian Masyarakat sebagai berikut :
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
b. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi
c. Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 2004 tentang pendirian STAIN Malikussaleh.
d. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 71 Tahun 2004 tentang Organisasi dan tata laksana kerja STAIN Malikussaleh.
e. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Status STAIN Malikussaleh Lhokseumawe
f. Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Malikussaleh Lhokseumawe, Nomor 423 Tahun 2010, tentang Panitia Pelaksana Kuliah Pengabdian Masyarakat
Sedangkan yang menjadi tujuan dari kegiatan KPM tersebut adalah :
1. Memperdalam pemahaman mahasiswa tentang kegunaan hasil dan tanggung jawab sebagai calon sarjana terhadap masyarakat sehingga tumbuh saling pengertian dan saling membutuhkan dalam memecahkan masalah-masalah kemasyarakatan.
2. Mendewasakan dan meningkatkan rasa tanggung jawab mahasiswa dalam hal bertindak, cara berfikir yang interdisipliner, memantapkan kecakapan dan mempertajam penalarannya.
3. Memberikan latihan-latihan dan pengalaman dalam memecahkan problem kemasyarakatan secara langsung dan praktis, sehingga makin jelas peranan mahasiswa dalam perkembangan masyarakat; khususnya masyarakat desa agar potensinya lebih berkembang.
4. Terwujudnya integritas dan peran serta civitas akademik STAIN Malikussaleh dalam memecahkan masalah dan membina serta mengembangkan kehidupan beragama, sosial kemasyrakatan di masyarakat.
C. Waktu dan Lokasi (Program Kegiatan)
Waktu dan lokasi pelaksanaan KPM ditentukan oleh 1 Tim Panitia yang ditetapkan oleh ketua STAIN Malikussaleh. Lokasi pelaksanan KPM ditetapkan sesuai dengan kebijakan dan kesesuaian latar belakang profesional STAIN Malikussaleh. Kegiatan KPM pada tahun ini dimulai pada tanggal 02 mei 2011 sampai 15 jini 2011, yang berlokasi digampong Meunasah Cut Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara.
D. Bidang Garapan (Program Kegiatan)
Bidang Garapan kegiatan ialah meliputi:
1. Garapan Pokok bidang keagamaan.
a. Segi pemahaman Nilai-nilai keagamaan.
- Penyelenggaraan dan peningkatan pendidikan agama.
- Penyelenggaraan peningkatan Dakwah
b. Segi Pengamatan Nilai-nilai keagamaan
- Bimbingan pelaksanaan ibadah
- Bimbingan pelaksanaan ibadah sosial kemasyrakatan.
c. Segi Penataan Pengembangan Sarana dan Lembaga Keagamaan
- Membantu Masyarakat secara konseptual dalam pengadaan dan pemeliharaan sarana keagamaan
- Membantu mengarahkan pembentukan, penataan dan pemanfaatan
lembaga sosial keagamaan.
2. Garapan Penunjang Bidang Sosial dan budaya meliputi:
a. Bidang Sosial
- Pembinaan dan pemeliharaan lingkungan sosial yang baik
b. Bidang Budaya
- Pembinaan dan pelestarian budaya masyarakat yang sesuai dengan
kaidah agama dan negara.
3. Garapan Khusus Bidang Pemerintahan:
a. Membantu upaya pembinaan dan peningkatan penataan adminitrasi desa
atau kelurahan.
b. Membantu pelaksanaan pembangunan pemerintah daerah, khususnya desa
dan kelurahan
c..Mempelajari proses, mekanisme dan prosedur penyelengaraan pemerintahan didesa atau kelurahan
E. Metode dan Teknik Inventarisasi masalah dan Penyusunan Program
(Observasi, Wawancara, Dokumentasi)
Pada pelaksanaan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) adanya suatu penyampaian dan perolehan data dari masyarakat, baik secara kelompok maupun secara perorangan. Yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Observasi, yaitu peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) secara langsung turun kelapangan untuk mengamati dan merumuskan permasalahan dan potensi yang ada dimasyarakat.
2. Interview (wawancara), yaitu peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) mengadakan Tanya jawab langsung, baik wawancara terstuktur maupun wawancara tidak terstruktur dengan geuchik gampong, perangkat gampong, tokoh masyarakat, dan seluruh lapisan masyarakat.
3. Demonstrasi, yaitu peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) mengaplikasikan langsung ilmu dan teori yang di dapat dibangku kuliah khususnya di bidang pendidikan agama, sosial dan lain-lain yang dapat bermamfaat bagi masyarakat.
Metode dan teknik tersebut dilakukan oleh perwakilan kelompok desa atau bersama-sama, yang bergerak secara kelompok atau individu sebelum kegiatan dilapangan dilaksanakan. Observasi ini diperlukan untuk mengetahui potensi desa dan potensi masyarakat meliputi kondisi geografis, demografis, dan sosiologis. Kemudian barulah wawancara dan dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data-data yang diinginkan.
BAB II
KONDISI OBJEKTIF LOKASI PROGRAM KEGIATAN
A. Sejarah dan Latar Belakang Gampong
Gampong Meunasah Cut adalah salah satu gampong dalam Kecamatan Nisam, yang merupakan salah satu Gampong yang termasuk dalam Kabupaten Aceh Utara. Gampong Meunasah Cut merupakan gampong yang sejuk karna Gampong Menasah Cut banyak dihiasi oleh pohon-pohonan yang rimbun dan memiliki pemandangan yang indah dan kehidupan sosial masyarakat yang baik. Di Gampong Meunasah Cut masih memegang kuat adat kampung sehingga mereka lebih mengutamakan pendidikan agama, dibandingkan pendidikan umum.
Di Gampong ini para mahasiswa/i STAIN Malikussaleh mengadakan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) sebanyak 8 orang, terhitung 02 mei 2011 sampai 15 juni 2011. Gampong Menasah Cut memiliki perbatasan sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Gampong Menasah Rayek
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Gampong Jeulikat
3. Sebelah Barat berbatasan dengan.Gampong Peunayan
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Gampong Alue Bili
Gampong Meunasah Cut terdiri dari perkampungan, persawahan dan kebun-kebun yang memiliki daratan yang cukup baik. Sedangkan jumlah dusun di Gampong Menasah Cut terdapat 4 dusun diantaranya:
1. Dusun Geulasi dengan kepala Dusunnya M. Diyah
2. Dusun Selanga dengan kepala Dusunnya Abdul Mutaleb
3. Dusun Usi dengan kepala Dusunnya Martunis
4. Dusun Teungoh dengan kepala Dusunnya M. Risyad
Penduduk Gampong Meunasah Cut seluruhnya beragama Islam yang ta’at dan kebanyakan mata pencaharian mereka adalah petani sawah dan kebun.
B. Keadaan Geografis dan Demografis
Gampong Meunasah Cut memiliki iklim yang tropis, sebagian dari daratan yang produktivitas tanahnya tinggi dan rendah serta perbukitan dijadikan sebagai lahan perkebunan dan persawahan, dan sebagian besar dari daratan dijadikan oleh masyarakat setempat sebagai pemukiman penduduk. Gampong Meunasah Cut memiliki luas 56 hektar.
Kedudukan Gampong Menasah Cut Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara tidak terlalu jauh dari jalan Negara kurang lebih 10 Km dan untuk menuju ke pusat kecamatan Nisam lebih kurang 2 Km, untuk menuju ke Kecamatan lain yang ada di wilayah Aceh Utara sudah terjangkau. Karena Gampong Menasah cut sudah mempunyai infrastruktur jalan yang memadai.
Setiap Gampong tentu tidak lepas dari permasalahan, baik masalah aparatur desa seakan-akan dimana pemimpin Geuchik terkesan menganut sistem flodensia, dari masalah tersebut membuat masyarakat kurang percaya kepada aparatur-aparatur Gampong, tetapi masalah dapat terselesaikan dengan gotong-royong. Hubungan antara sesama masyarakat hidup rukun dan damai.
C. Kondisi Keberagaman Masyarakat
Bila dalam suatu Gampong, banyak suku pendatang, maka keberagaman masyarakat tidak akan musnah, baik dari segi sosial, budaya bahkan agama sekalipun, Keberagaman masyarakat akan berkembang. Tetapi kondisi masyarakat Gampong Meunasah Cut tidak ada suku pendatang, maka keberagamaan kurang berkembang, baik rasa sosial, adat budaya dan agama. Penduduk Gampong Menasah cut 100% beragama islam, selain itu juga masyarakat masih menjunjung tinggi norma-norma agama dan adat istiadat yang turun temurun dari nenek moyangnya, contohnya yang kami ambil adalah apabila ada yang meninggal dunia maka masyarakat meramaikan rumah duka sampai tujuh malam.
Gampong Meunasah Cut sarana ibadah yaitu meunasah, empat buah balai pengajian, dan tidak memiliki Mesjid. Di gaampong Meunasah Cut juga memilki sarana pendidikan yaitu berupa sekolah dasar dan Taman kanak-kanak.
D. Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat
Penduduk Gampong Meunasah Cut merupakan warga masyarakat kurang keberagaman, baik kehiduupan sosial, ekonomi dan kehidupan budaya dalam masyarakat, karna Masyarakat Gampong Meunasah Cut tidak adanya pendatang baru. Masyarakat Meunasah Cut yang rata-rata menjadi petani kebun dan sawah, di dalam masyarakat saling bantu menbantu, dan bergotong royong dalam menjaga lingkungan hidup serta taat dalam mejalankan ibadah. Dalam kehidupan sehari-hari mereka selalu bertutur kata yang sopan dan memakai pakaian yang sopan, orang tua maupun remaja sama-sama menjaga kebersihan dan ketentraman Gampong.
Hidup bermasayarakat didasari oleh kemurnian Islam walaupun ada sedikit, mereka hidup saling tolong menolong, gotong royong serta taat dalam menjalankan ibadah. Dalam kehidupan sehari-hari mereka selalu bertutur kata yang sopan dan memakai pakaian yang sopan, orang tua maupun remaja sama-sama menjaga kebersihan dan ketentraman Gampong.
Walaupun demikian masyarakat Gampong Menasah Cut juga mempunyai cara berbeda-beda dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, ada yang petani, pedagang dan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Untuk lebih jelas mengenai mata pencaharian penduduk Gampong Menasah Cut, maka penulis membuat table seperti berikut:
Tabel 2
Keadaan Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan
NO Mata pencaharian Jumlah jiwa
1 Petani 200
2 Pedagang 10
3 PNS 5
Jumlah 215
Sumber : Arsip Gampong
Berkenaan dengan tingkat pendidikan masyarakat Gampong Menasah Cut mempunyai pendidikan yang berbeda-beda pada umumnya mereka sudah menamatkan SMA, untuk lebih rinci penulis menyediakan table sebagai berikut:
Table 3 : Keadaan penduduk menurut jenjang pendidikan
NO Mata pencaharian Jumlah jiwa
1. SD 110
2. SMP 60
3. SMA/MA 30
4. Perguruan Tinggi 8
Jumlah 208
Sumber : Statistik Gampong
E. Kondisi Pemerintahan Desa
Dalam sebuah Gampong bermacam corak dan tipe masyarakat dari yang sangat primitif sampai dengan modern. Maka tak heran bila dalam sebuah Gampong bentuk pemerintahannya berantakan, karena sebagian masyarakat hanya memprotes saja, suka mengkritik, sehingga yang menjadi imbasnya semua warga gampong. Tetapi di Gampong Meunasah Cut semua masalah biasanya bisa diselesaikan dengan musyawarah. Hal ini didukung oleh masih adanya rasa gotong royong dan saling bantu membantu dikarenakan rasa solidaritas masyarakat masih sangat kuat. Juga kebanyakan masyarakat sudah menempuh pendidikan yang memadai, sehingga cara berpikir masyarakat cenderung kepada kemajuan.
Terkesan di Gampong tempat mahasiswa KPM kondisi meunasah belum sempurna selesai dan sekarang masih dalam tahapan perencaan penyelesaian begitu juga kantor Geuchik belum di bangun. Mengenai administrasi Gampong dan dan segala perangkat struktur Gampong, hal ini sudah memadai dikarenakan sebelumnya sudah ada mahasiswa KPM dari universitas lain yang ditugaskan ke Gampong Menasah cut yaitu dari Unimal Lhokseumawe, Almuslim Matang Geulumpang Dua dan STAIN Malikussaleh Lhokseumawe.
BAB III
DESKRIPSI PALAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN
A. Ruang Lingkup Program
Pelaksanaan yang diperoleh selama melaksanakan tugas Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Gampong Meunasah Cut sangat berguna bagi diri sendiri juga sangat besar manfaatnya bagi kepentingan masyarakat. Sejauh ini pelaksanaan KPM, mendapat dukungan dari semua pihak masyarakat Gampong Meunasah Cut, baik remaja, pemuda dan anak-anak. Mereka mengikuti kegiatan dengan aktif dan penuh semangat, dimana mahasiswa hanya sebagai penggerak dan pengarah semua kegiatan. Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Malikussaleh Lhokseumawe Angkatan ke- XIX mulai dilaksanakan tanggal 02 Mei 2011 sampai dengan tanggal 15 Juni 2011. Adapun Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat yang di tempatkan di Gampong Menasah cut berjumlah 8 orang yang terdiri dari 5 0rang jurusan Tarbiyah, 1 orang dari jurusan Dakwah dan 2 orang jurusan Syariah. Program yang kami laksanakan terlebih dahulu kami koordinasikan dengan Geuchik Gampong dan tokoh masyarakat Gampong Meunasah Cut dan Insyaallah seluruh program yang kami laksanakan berhasil dengan baik dan mendapat sambutan dan respon dari kebanyakan masyarakat desa tersebut. Program yang kami laksanakan kami sesuaikan dengan kemampuan dan keahlian masing-masing mahasiswa KPM. Adapun keseluruhan program yang telah dilaksanakan terbagi dalam dua bagian yaitu program kerja mandiri dan program kerja kelompok.
1. Bidang Keagamaan
1.1. Mengajarkan praktek-praktek ibadah seperti cara berwudhu, rukun shalat, dan shalat lima waktu :
a. Tujuan
Dengan adanya kegiatan ini anak-anak di harapkan mampu melaksanakan ibadah dengan baik dan benar
b. Kelompok sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini adalah ditujukan kepada remaja dan anak-anak usia sekolah.
c. Hasil yang diperoleh
Sebagai besar anak-anak yang mengikuti kegiatan ini mampu malaksanakan ibadah dengan baik dan benar.
d. Dampak bagi masyarakat
Membantu masyarakat menjadi dan menyiapkan generasi Islam yang mengerti ibadah yang benar sesuai syariat Islam.
1.2. Mengajarkan doa sehari-hari dan ayat- ayat pendek:
a. Tujuan
Dengan adanya kegiatan ini anak-anak di harapkan mampu menghafal doa sehari-hari yang telah dipelajari dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari dan dengan adanya penghafalan ayat-ayat pendek dapat menjadi langkah awal untuk dapat menghafal al qur’an ke depan.
b. Kelompok sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini adalah ditujukan kepada anak-anak baik diusia pra sekolah ataupun usia sekolah.
c. Hasil yang diperoleh
Sebagai besar anak-anak yang mengikuti kegiatan ini mampu menghafal dengan baik dan benar.
d. Dampak bagi masyarakat
Membantu masyarakat menjadi dan menyiapkan generasi Islam yang berguna bagi masyarakat Meunasah Cut khususnya dan bangsa pada umumnya.
1.3. Mengajarkan bahasa Arab :
a. Tujuan
Dengan adanya kegiatan ini anak-anak di harapkan mampu menulis bahasa arab dengan baik dan benar. Mengingat bahasa Arab merupakan bahasa Al Qur’an
b. Kelompok sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini adalah ditujukan kepada anak-anak usia sekolah.
c. Hasil yang diperoleh
Sebagai besar anak-anak yang mengikuti kegiatan ini mampu menulis tulisan arab dengan baik dan benar.
d. Dampak bagi masyarakat
Membantu masyarakat menjadi dan menyiapkan generasi Islam yang mampu membaca dan menulis dalam bahasa arab.
1.4. Mengadakan Pengajian Tajwid :
a. Tujuan
Dengan adanya kegiatan ini orang tua, pemuda dan anak-anak di harapkan mampu memahami ilmu tajwid dalam membaca Al-Qur’an
b. Kelompok sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini adalah ditujukan kepada orang tua –tua dan pemuda karena pengajian tersebut diadakan pada malam hari.
c. Hasil yang diperoleh
Sebagai besar orang tua-tua dan pemuda yang mengikuti kegiatan dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’annya.
d. Dampak bagi masyarakat
Membantu masyarakat menjadi dan menyiapkan generasi Islam yang mampu membaca dan menulis dalam bahasa arab.
1.5. Mengadakan latihan azan :
a. Tujuan
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan untuk dapat meningkatkan kemampuan azan untuk menyerukan orang agar melaksanakan shalat.
b. Kelompok sasaran
sasaran dalam kegiatan ini adalah ditujukan kepada remaja dan anak-anak usia sekolah.
c. Hasil yang diperoleh
Sebagai besar yang mengikuti kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan azannya.
d. Dampak bagi masyarakat
Membantu masyarakat menjadi dan menyiapkan generasi Islam yang mampu azan dengan baik dan benar.
1.6. Mengajarkan Tarian Tradisional
a. Tujuan
Dengan adanya kegiatan ini masyarakat di harapkan melestarikan salah satu budaya Tradisional yang merupakan kebangaan masyarakat Aceh.
b. Kelompok sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini adalah ditujukan kepada anak-anak.
c. Hasil yang diperoleh
Sebagai besar masyarakat yang mengikuti kegiatan ini dapat melestarikan seni dan budaya tradisional sendiri.
d. Dampak bagi masyarakat
Membantu masyarakat supaya dapat mengembangkan salah satu adat dan budaya tradisional Aceh.
1.7. Mengajar Bahasa Inggris
a. Tujuan
Dengan adanya kegiatan ini anak-anak di harapkan mampu menulis bahasa inggris dengan baik dan benar. Mengingat bahasa inggris merupakan bahasa dunia, sehingga ke depan mudah melakukan interaksi dengan masyarakat dunia.
b. Kelompok sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini adalah ditujukan kepada anak-anak usia sekolah.
c. Hasil yang diperoleh
Sebagai besar anak-anak yang mengikuti kegiatan ini mampu memahami kaidah-kaidah dasar dalam pembelajaran bahasa inggris.
d. Dampak bagi masyarakat
Membantu masyarakat menjadi dan menyiapkan generasi Islam yang handal mampu membaca dan menulis dalam bahasa inggris.
2. Bidang Sosial dan Ekonomi
2.1. Ikut serta dalam kegiatan gotong royong Gampong :
a. Tujuan
Memeliahara kebersihan lingkungan Gampong kelihatan bersih dan terbebas dari penyakit
b. Kelompok sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini adalah ditujukan masyarakat Gampong Meunasah Cut.
c. Hasil yang diperoleh
Lingkungan gampong Meunasah Cut menjadi bersih, indah dan nyaman.
2.2. Membuat Penghijauan
a. Tujuan
Memperindah halaman Meunasah
b. Kelompok sasaran
Di halaman meunasah
c. Hasil yang diperoleh
Meunasah lebih kelihatan indah dan tertata dengan tanaman penghijauan.
d. Dampak bagi masyarakat
Keadaan Meunasah bisa lebih terasa keyamanan dan bersih.
B. Metode Pelaksanaan
Sebagaimana yang telah penulis uraikan pada halaman sebelumnya bahwa Program yang telah kami laksanakan selama KPM terbagi dalam dua bagian yaitu program kerja mandiri dan program kerja kelompok. Oleh sebab itu metode yang kami terapkan dalam pelaksanaan program kegiatan adalah:
1. Observasi, yaitu peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) secara langsung turun kelapangan untuk mengamati dan merumuskan permasalahan dan potensi yang ada dimasyarakat.
2. Interview (wawancara), yaitu peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) mengadakan Tanya jawab langsung, baik wawancara terstuktur maupun wawancara tidak terstruktur dengan geuchik gampong, perangkat gampong, tokoh masyarakat, dan seluruh lapisan masyarakat.
3. Demonstrasi, yaitu peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) mengaplikasikan langsung ilmu dan teori yang di dapat dibangku kuliah khususnya di bidang pendidikan agama, sosial dan lain-lain yang dapat bermamfaat bagi masyarakat.
Adapun program yang telah kami laksanakan selama KPM terdiri atas:
a. Program Kelompok, Yaitu:
1). Mendirikan TPA untuk mengajari anak-anak dalam membaca AL-Qur’an Metode Iqra’ dan juz Amma dengan baik dan benar.
2). Mengikuti shalat berjamaah di meunasah.
3). Mengumandangkan adzan dan menjadi Pada Shalat Magrib dan Isya.
4). Mengikuti Pengajian pemuda di Meunasah.
5). Mengadakan MTQ Mahasiswa se kecamatan Nisam
6). Membuat tanaman penghijauan perkarangan meunasah.
7). Membuat Pamplet nama Gampong dan nama dayah.
8). Membuat kerajinan bagi kaum ibu-ibu.
9). Mengadakan gotong royong setiap hari Jum’at/ bersih.
10). Ikut berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan.
11). Mengadakan pertemuan dan dialog dengan aparatur Gampong.
12). Mengadakan Musyawarah dalam rangka pelaksanaan MTQ.
13). Mengadakan Rapat Umum dengan Geusyik dan perangkat desa serta seluruh masyarakat Gampong dalam rangka membuat acara perpisahan.
b. Program Mandiri, Yaitu:
1). Mengajari Santriwan dan Santriwati di Balai Pengajian dan di meunasah.
2). Mengajarkan Do’a Sehari-Hari kepada Anak-Anak.
3). Mengajarkan anak-anak azan dan hafalan al-Qur’an Surat-surat Pendek..
4). Mempraktekkan bacaan dan tata Cara shalat yang benar.
5). Les Bahasa Inggris
6). Les Bahasa Arab
7). Les Matematika.
8). Les Pembinaan Akhlak
9). Melatih anak –anak belajar tarian tradisioanal.
C. Sumber Daya yang Tersedia
Keberhasilan suatu program yang dilaksanakan sangat tergantung pada situasi dan kondisi objektif masyarakat setempat. Di samping itu pula kesadaran dan kerja sama yang baik diantara sesama anggota KPM merupakan salah satu faktor dan melaksanakan program Kuliah Pengabdian Masyarakat, karena walau bagaimana pun sebuah keberhasilan itu diraih berkat kerja keras dan keikhlasan serta kesungguhan dari peserta KPM itu sendiri. Adapun Sumber Daya yang Tersedia dalam pelaksanaan program Kuliah Pengabdian Masyarakat di Gampong Menasah Cut adalah sebagai berikut:
1. Tersedianya Balai Pengajian, kitab-kitab, al-Qur’an, Iqrak serta tempat-tempat belajar.
2. Adanya kerjasama yang baik dan saling mengisi diantara sesama anggota KPM.
3. Adanya dorongan dan dukungan yang penuh aparatur Gampong Meunasah Cut.
4. Adanya kepedulian dan partisipasi yang diberikan masyarakat Khususnya pemuda dan pemudi dalam membantu pelaksanaan program KPM.
5. Adanya minat belajar yang tinggi dari masyarakat diantaranya kaum ibu-ibu dan anak-anak.
6. Besarnya perhatian dan dorongan dari Geuchik Gampong sebagai panutan dimata masyarakat.
7. Tersedianya potensi yang bisa yang bisa dikembangkan serta dapat dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan.
8. Sikap Persaudaraan dan keramah tamahan masyarakat Gampong dengan peserta KPM.
9. Adanya kerja sama yang baik dalam masyarakat sehingga program yang penulis laksanakan dapat telaksana dengan baik.
10. Adanya sifat terbuka masyarakat dalam menerima informasi dan perubahan.
11. Adanya kepercayaan masyarakat yang maksimal terhadap mahasiswa sehingga program-program Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) dapat dilaksanakan dengan baik.
BAB IV
EVALUASI KPM
Tiap-tiap yang telah direncanakan atau telah disusun itu mempunyai tahapan-tahapan tersendiri mulai dari penilaian terhadap program yang telah direncanakan, dijalankan sampai sejauh masa sudah tercapai kesuksesan atau keberhasilan sehingga orang yang menjalankan program mengetahui dimana kekurangan dan titik kelemahan dalam menjalankan program.
A. Realisasi Program KPM
Observasi yang dilakukan oleh mahasiswa KPM di lokasi, sehingga para mahasiswa tentu akan membuat program, apa-apa saja yang harus dilakukan sesuai dengan keadaan Gampong. Program-program yang telah disusun kemudian dinilai apa sesuai dengan keadaan Gampong tersebut. Program yang sangat dominan yang direncanakan lebih kebidang keagamaan dan program lain coba di implementasi dalam kehidupan masyarakat, tetapi tidak sepenuhnya tercapai mengingat kapasitas ilmu yang ada bagi mahasiswa di lokasi sangat terbatas. Semua yang telah diprogramkan, tentu akan dilaksanakan sebaik-baiknya, guna untuk mencapai tujuan. Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan atau dilaksanakan pada akhirnya akan dinilai, supaya dapat mengetahui sejauh mana dapat berjalan dan yang tidak tercapai, sehingga para mahasiswa dapat mengoreksi diri dari semua yang telah dilaksanakan. Pelaksanaan program KPM selama 45 hari yaitu dimulai tanggal 02 mei 2011 sampai 15 jini 2011, yang berlokasi digampong Meunasah Cut Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara yang terdiri atas 8 orang berjalan lancar sesuai petunjuk dalam buku panduan. Berikut ini kami tulis tabel realisasi pelaksanaan program selama KPM yaitu:
Realisasi Program Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)
Mahasiswa STAIN Angkatan XIX
Tahun Akademik 2010/2011
Gampong Meunasah Cut
No Bidang dan Segi Kegiatan Keterangan
1.
Keagamaan 1..Mendirikan TPA untuk mengajari anak-anak dalam membaca AL-Qur’an metode Iqra’ dan juz Amma dengan baik dan benar.
3. Mengikuti Pengajian tajwid
4. Mengajarkan Do’a Sehari-hari kepada Anak-Anak
5. Mengajarkan Rukun Iman dan Rukun Islam Kepada Anak-Anak
8. Mengajarkan anak-anak azan dan hafalan al-Qur’an Surat-surat Pendek
9. Mempraktekkan bacaan dan tata cara shalat yang benar Semua Mahasiswa KPM dan kegiatan mandiri mahasiswa KPM
2. Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya 1. Membuat jelbab dengan para
kaum ibu
2. Mengadakan gotong royong
Jum’at bersih
3. Membuat penghijauan
Di pekarangan meunasah
4. Mengajarkan tarian tradisional untuk anak tingkat SD
5. Ikut berpartisipasi dalam
kegiatan kemasyarakatan.
6. Pengadaan Les Bahasa
Inggris, Bahasa Arab,
Matematika dan Akhlak. Semua Mahasiswa KPM dan kegiatan mandiri mahasiswa KPM
3. Pemerintahan 1. Mengadakan pertemuan
dan aparatur gampong dan masyarakat
2. Membuat pamplet nama gampong dan dayah Semua Mahasiswa KPM
B. Masalah dan Penyelesaiannya
Setiap tahapan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KPM di Gampong Meunasah Cut tentu ada masalah yang dihadapi dan harus ada tata cara penyelesaiannya.
No Bidang
dan Segi Masalah Alternatif Penyelesaian
1 Pendidikan Agama Anak-anak dan Remaja Kurang mampu membaca
Al-Qur’an,Tajwid,
Pemahaman Hukum Islam
20 % pemuda Kurang mampu membaca
Al-Qur’an,Tajwid,
Pemahaman Hukum Islam Pembentukan TPA dan Pengajian 4 hari dalam seminggu
Pengajian Setiap Malam jum’at
2 Pendidikan Umum Anak-Anak dan Remaja kurang memahami Pelajaran B.inggris dan Matematika Les 4 hari dalam seminggu
3 Ibadah Shalat Berjamaah hanya dua waktu yaitu Magrib dan Isya
30 % Pemuda jarang Shalat Berjamaah di menasah Shalat berjamah di menasah setiap magrip dan isya.
4 Sarana Keagamaan Kebersihan Sarana Ibadah
Kurangnya sajadah
Gotong Royong
Menyediakan sajadah
5 Sosial Kemasyarakatan Permasalahan dalm gampong Musyawarah bersama
C. Masalah yang Dapat Diselesaikan
No Bidang
dan Segi Masalah Alternatif Penyelesaian
1 Pendidikan Agama Anak-anak dan Remaja Kurang mampu membaca
Al-Qur’an,Tajwid,
Pemahaman Hukum Islam Pembentukan TPA dan Pengajian
2 Pendidikan Umum Anak-Anak dan Remaja kurang memahami Pelajaran B.inggris dan Matematika Les 4 hari dalam seminggu
D. Masalah yang Tidak Dapat Diselesaikan
No Bidang
dan Segi Masalah Kendala di Lapangan
1 Pendidikan Agama Pembelajaran ilmu agama secara merata dan menyeluruh
kurang minat dalam mengikuti pengajian, Hanya 70% saja.
2 Pendidikan Umum Anak-anak dan remaja belum paham dasar-dasar pembelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Arab.
Tidak Mau belajar karena tidak ada pengajar, Juga tidak ada dukungan dari orang tua
3 Ibadah 30 % Pemuda tidak Mau Shalat Berjamaah Alasannya Karena kesibukan
4 Sarana Keagamaan Kurangnya kitab Kuning Tidak adanya fasilitas.
5 Sosial Kemasyarakatan Tidak berfungsinya sebahagian organisasi gampong. Karna sebagian aparatur gampong sudah tua
F. Tindak Lanjut
Diharapkan kepada masyarakat agar dapat melanjutkan kegiatan-kegiatan yang sudah direncanakan, berjalan, bersama-sama walaupun Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (KPM) tidak ada lagi di Gampong Meunasah Cut.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan dan Hasil Program Kegiatan
Berdasarkan uraian di atas dari hasil pelaksanaan program kerja selama 45 hari lamanya. Terhitung sejak tanggal 02 mei 2011 sampai 15 jini 2011, yang berlokasi digampong Meunasah Cut Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara maka dampak melaksanaan KPM di Gampong Meunasah Cut bagi masyarakat setempat memiliki hasil yang positif, baik dalam bidang keagamaan, sosial dan pembangunan desa tersebut. Adapun hasil yang lebih dominan timbul adalah warga lebih antusias dalam menjalankan ibadah terutama tentang shalat berjama’ah. Dan bagi anak-anak lebih paham dan mengerti tentang ajaran agama. Adapun program–program yang telah kami laksanakan berikut target keberhasilannya akan kami uraikan dibawah ini, antara lain :
1. Pengajian untuk anak – anak, keberhasilannya dari 50 anak – anak yang diajarkan hampir 20 orang anak yang bisa menguasai apa saja yang telah diajarkan.
2. Mengajarkan Ayat–ayat pendek kepada anak–anak, keberhasilannya hampir sebahagian anak yang dapat menghafal ayat–ayat pendek tersebut.
3. Mengajarkan Doa Sehari-hari, Keberhasilannya dari semua anak yang diajarkan hampir sebahagian yang dapat menguasai.
4. Menanam tanaman untuk penghijauan lingkungan, kegagalan penghijauan di pekarangan meunasah.
5. Mengikuti acara perlombaan pidato dalam bahasa Inggris, ayat – ayat pendek, cerdas cermat, dan lomba Azan yang dilaksanakan di Tingkat Kecamatan yaitu dalam program MTQ yang dilaksanakan oleh mahasiswa KPM yang ada di Kecamatan Nisam, dan memperoleh hasil yang baik dari 8 kejuaran yang diperebutkan yaitu pidato 3 bahasa, cerdas cermat, hafalan surat pendek putra putrid, dan azan, 2 diantaranya juara 1(satu), 3 juara 2 (dua), 1 juara 3(tuga) dan 1 harapna 1(satu)
B. Implikasi dalam Pelaksanaan Program Kegiatan
Pembangunan masyarakat Gampong merupakan bagian integral pembangunan nasional. Pembangunan Gampong merupakan perwujudan dari pelaksanaan program pemerintahan sebagaimana yang tercantum dalam GBHN dan UUD 1945. Adapun hikmah yang didapat oleh mahasiswa selama mengadakan Kuliah Pengabdian Masyarakat di desa tersebut adalah mahasiswa dapat menyebarluaskan arus informasi pendidikan yang diterapkan di Gampong sekaligus memperdalam pengalaman dan informasi pendidikan yang diterapkan di Gampong sekaligus memperdalam pengalaman dan pengetahuan kemasyarakatan. Di lain pihak hikmah yang didapat adalah mahasiswa mampu menjadi orang yang disiplin, dapat membenahi dan menanggulangi persoalan–persoalan yang timbul di Gampong serta mengambil hikmah dan pelajaran dari persoalan tersebut. Berdasarkan uraian di atas dan dari hasil pelaksanaan program Kuliah pengabdian masyarakat di Gampong Meunasah cut maka penulis dapat menuliskan beberapa kesimpulan dan saran - saran selama menjalankan program Kuliah Pengabdian Masyarakat di Gampong Meunasah cut yaitu:
1. Gampong Menasah cut merupakan salah satu Gampong di kecamatan Nisam yang memiliki sumber daya alam yang merupakan suatu prospek yang cerah untuk masa depan bila ini terus dikembangkan. Seperti kebun sawit, coklat, pinang dan persawahan.
2. Penduduk Gampong Meunasah cut semuanya beragama Islam, menjunjung tinggi norma yang berlaku dalam masyarakat.
3. Kehidupan sosial budaya masyarakat sangat baik karena masih menjunjung tinggi adat istiadat.
4. Berkat kerjasama yang baik antara masyarakat dengan peserta KPM semua program kegiatan dapat terlaksana dengan baik.
C. Saran/Rekomendasi
Untuk masa yang akan datang, ada baiknya mahasiswa yang akan melaksanakan KPM hendaknya banyak dibekali disiplin ilmu yang berorentasikan keagamaan di samping ilmu yang lain agar lebih terarah dan tepat sasaran dalam penerapan ilmunya, lebih-lebih dalam hal ilmu agama karena kondisi masyarakat Aceh lebih tertarik menerima mahasiswa KPM yang menguasai ilmu agama. Kemudian ditempatkan di Gampong yang sangat dibutuhkan kehadiran mahasiswa KPM. Rinciannya adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan sangat tidak efektif bila hanya dilakukan dalam jangka waktu yang sangat singkat karena tidak akan memberikan perubahan dan manfaat bagi masyarakat setempat karena segala program yang dijalankan tidak akan maksimal dan efektif apabila program non fisik seperti penguatan kapasitas masyarakat.
2. Untuk mencapai sasaran dan tujuan dari pelaksanaan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM), maka seharusnya Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Malikussaleh Lhokseumawe harus mempersiapkan segala bentuk kebutuhan dan teknis pelaksanaan secara matang.
3. Untuk kemajuan dan peningkatan kualitas Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Malikussaleh Lhokseumawe maka pelaksanaan KPM jangan hanya diarahkan kepada program non fisik dan harus sesuai dengan program spesifikasi keahlian masing-masing peserta dari jurusan yang dipelajarinya sehingga tidak campur aduk aplikasi dari ilmu pengetahuan yang selama ini dipelajari.
4. Sebelum pelaksanaan KPM pihak panitia penyelenggara harus melakukan survei beserta mahasiswa yang akan ditempatkan disana dan analisis kondisi gampong yang menjadi target pelaksanaan Kuliah Pengabdian Masyarakat.
by . samsul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar