Sabtu, 10 Desember 2016

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP MATEMATIKA SISWA

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP MATEMATIKA SISWA

Samsul Bahri1, Asmaul Husna2
1)Prodi Madrasah Ibtidaiyah Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Malikussaleh Lhokseumawe
2)Prodi Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Email: sison.bahri@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran melalui penerapan pendekatan resource based learning dan siswa yang memperoleh  pembelajaran melalui penerapan pendekatan konvensional. Untuk melihat interaksi pendekatan resource based learning dengan kemampuan awal siswa (rendah, sedang, dan tinggi) terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa. Untuk mendeskripsikan perbedaan sikap siswa yang diterapkan pendekatan resource based learning dan siswa yang diterapkan pendekatan konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Nisam Aceh Utara. Sampel yang terpilih VII4 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII2 sebagai kelas kontrol. Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan resource based learning lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan konvensional baik secara keseluruhan maupun berdasarkan level siswa. Tidak terdapat interaksi pendekatan resource based learning dengan kemampuan awal siswa terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa. Sikap siswa terhadap pembelajaran matematika melalui pendekatan resource based learning memiliki nilai sikap positif lebih tinggi daripada pendekatan konvensional.

Kata Kunci: Pendekatan Resource Based Learning, Sikap Siswa, dan Hasil Belajar

Pendahuluan
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena melalui pendidikan akan dapat menciptakan manusia yang berpotensi, kreatif, dan memiliki ide yang cemerlang sebagai bekal untuk memperoleh masa depan yang lebih baik. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan sumber daya manusia yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pentingnya lembaga pendidikan bagi manusia menjadi pemicu dalam usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan bertujuan untuk mewujudkan sasaran pendidikan dan melaksanakan pendidikan dalam bentuk pengajaran, salah satunya pengajaran matematika. Dalam pengajaran matematika diharapkan anak dapat berpikir sendiri untuk menyelesaikan persoalan baru, sebagaimana yang dinyatakan oleh Nasution (2003: 254) bahwa ”anak-anak harus belajar berpikir sendiri untuk menghadapi berbagai persoalan baru, jangan hanya disuruh menghafal jawaban atau pertanyaan.
Matematika sebagai salah satu pengetahuan dasar yang terpenting dalam                                   perkembangan sains dan teknologi sangat dibutuhkan dalam pembangunan. Oleh    karena itu menjadi tanggung jawab bagi para guru agar dapat  menciptakan suasana belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, sehingga dapat mengubah anggapan siswa yang menyatakan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sangat sulit dan sukar untuk dipelajari. Selain itu seorang guru harus memperhatikan setiap komponen penting yang mendukung kesuksesan dalam pembelajaran.
Berdasarkan kajian terdahulu yang dilakukan peneliti melalui observasi kelas dan wawancara (2016) pada salah satu SMP di Aceh Utara diperoleh data bahwa hasil belajar matematika masih rendah. Beberapa faktor yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar matematika siswa adalah pendekatan yang diterapkan oleh guru tidak sesuai terhadap materi yang diajarkan. Hal ini disebabkan dalam proses pembelajaran matematika masih banyak guru yang menggunakan pendekatan konvensional, yaitu  guru secara aktif  mengajar  matematika seperti memberi materi, contoh soal, serta memberi latihan sehingga siswa fokus pada guru dan buku paket sedangkan media atau sumber belajar belum dipergunakan dengan optimal.
Selain hasil belajar siswa, sikap positif terhadap pembelajaran matematika sangat penting dimiliki siswa karena sikap positif siswa berhubungan langsung dengan prestasi belajar. Siswa yang mempunyai sikap positif terhadap matematika cenderung tertarik dan berusaha mempelajari dan mendalami matematika. Oleh karena itu, sikap positif siswa perlu ditumbuhkembangkan dalam pembelajaran matematika. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Untari (2013) yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara prestasi belajar siswa yang memiliki sikap terhadap matematika tinggi lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang memiliki sikap terhadap matematika sedang dan rendah.
Berdasarkan uraian di atas perlu dipilih suatu pendekatan pembelajaran yang membiasakan siswa untuk belajar dengan berbagai sumber pembelajaran, tidak hanya terpaku pada buku paket dan guru saja, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Salah satu pendekatan pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah pendekatan resource based learning yang merupakan pendekatan belajar berbasis aneka sumber atau belajar berdasarkan sumber. Nasution (2004: 19) berpendapat bahwa pendekatan resource based learning merupakan segala bentuk belajar yang langsung menghadapkan peserta didik dengan sesuatu atau sejumlah sumber belajar secara individual atau kelompok dengan segala kegiatan belajar yang bertalian dengan itu, jadi bukan dengan cara konvensional dimana pendidik menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik.
Dalam belajar berbasis aneka sumber, guru bukan satu-satunya sumber belajar. Peserta didik dapat belajar dalam kelas, laboratorium, perpustakaan, pusat sumber belajar, bahkan di luar sekolah. Namun, pendekatan resource based learning bukan satu-satunya pendekatan yang digunakan di sekolah tetapi masih digunakan penerapan pendekatan belajar mengajar yang lain. 
Pendekatan ini dapat menggunakan berbagai fasilitas yang ada dalam pusat sumber belajar (learning resource centers). Meskipun demikian pendekatan ini tidak sekedar memanfaatkan pusat sumber belajar, melainkan lebih jauh dari itu, termasuk melibatkan penerapan belajar individual yang terstruktur dan berbagai pengalaman belajar dengan pendekatan belajar yang berorientasi pada peserta didik dengan menggunakan sumber belajar (learning resources) manusiawi maupun non-manusiawi secara optimal.
Menurut Nasution (2004: 29) langkah-langkah pelaksanaan pendekatan resource based learning adalah sebagai berikut:
1.   Pengetahuan yang Ada
Ini mengenai pengetahuan guru tentang latar belakang murid dan pengetahuan murid tentang bahan pelajaran.
2.   Tujuan Pelajaran
Guru harus merumuskan dengan jelas tujuan apa yang ingin dicapai dengan pelajaran itu. Tujuan ini tidak hanya mengenai bahan yang dikuasai, akan tetapi juga ketrampilan dan tujuan emosional dan sosial.
3.   Memilih Metodologi
Memilih metode pengajaran banyak ditentukan oleh tujuan. Bila topik yang dihadapi itu luas seperti pengajaran unik, berbagai ragam metode akan perlu digunakan biasanya metode itu mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
a)    Uraian tentang apa yang akan dipelajari.
b)   Diskusi dan tukar pikiran.
c)    Kegiatan-kegiatan yang menggunakan berbagai alat intruksional, laboratorium dll.
d)   Kegiatan-kegiatan dalam lingkungan sekolah seperti kunjungan, kerja-lapangan, eksplorasi, penelitian.
e)    Kegiatan-kegiatan dengan menggunakan berbagai sumber belajar seperti buku perpustakaan, alat audisi-visional dll.
f)    Kegiatan kreatif seperti drama, seni rupa, musik, pekerjaan tangan dalam berbagai kegiatan itu murid-murid berlatih untuk mengadakan observasi yang sistematis, membuat catatan, membuat laporan tertulis. Dapat pula mereka belajr menggunakan berbagai alat audio-visual, menggunakan perpustakaan, mengadakan wawancara dengan menggunakan tape-recorder, mengunakan kamera untuk melengkapi obsevasi dan laporan.
4.   Koleksi dan Penyediaan Bahan
Harus diketahui bahan dan alat yang dimiliki oleh sekolah, bahan yang diperlukan oleh murid, bahan kreatif, dan lain-lain yang disediakan sebelumnya, dan juga sumber-sumber lain yang dapat dimanfaatkan bila diperlukan.
5.   Penyediaan Tempat
Dalam resource based learning peranan guru bermacam-macam. Adakalanya guru perlu memberi penjelasan kepada kelas seluruhnya dan lain kali guru bertindak sebagai pemimpin seminar atau turut sebagai anggota kelompok. Bila anak-anak bekerja secara individual, ia bertindak sebagai penasehat, sumber informasi, pengawas, atau memberi dorongan, penghargaan atas kerja siswa yang baik, atau pun membantu siswa yang mengalami kesulitan.
            Sesuai penelitian Qomariyah (2010) rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan strategi resource based learning lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Senada dengan penelitian sustriani, dkk (2016) pendekatan resource based learning dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas IV SD Inpres Cendanapura.
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan di atas, maka penelitian ini difokuskan pada pendekatan resource based learning untuk meningkatkan hasil belajar dan sikap positif siswa. Adapun pertanyaan yang ingin dicari jawabannya melalui penelitian ini dituangkan dalam rumusan masalah sebagai berikut: 1). Apakah peningkatan hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran melalui penerapan pendekatan resource based learning lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran melalui penerapan pendekatan konvensional?, 2). Apakah terdapat interaksi pendekatan resource based learning dengan kemampuan awal siswa (rendah, sedang, dan tinggi) terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa?, (3) Bagaimana perbedaan sikap siswa yang diterapkan pendekatan resource based learning dan siswa yang diterapkan pendekatan konvensional?.

Metode Penelitian
Penelitian eksperimen menurut Sudjana (2005) adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Pada penelitian ini terdapat variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu pendekatan resource based learning, sedangkan variabel terikat yaitu hasil belajar matematika dan sikap siswa. Sesuai dengan jenis penelitian yang telah ditetapkan, maka dipilih satu bentuk desain pretespostes control group design” (Sugiyono, 2013).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Nisam Aceh Utara yang dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 kelas VIII yang terdiri atas empat kelas. Sampel yang terpilih adalah kelas VIII2 dan kelas VIII4. Kemudian dilakukan undian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas VIII4 yang terpilih sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII2 sebagai kelas kontrol. Jadi yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII2 dan kelas VIII4.
Ujicoba yang dilakukan bertujuan untuk mengukur kecukupan waktu serta keterbacaan soal. Soal tes yang baik harus melalui beberapa tahap penilaian diantaranya, analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.

Tabel 1. Gambaran Umum Hasil Analisi Data Ujicoba
Tes Hasil Belajar Matematika Siswa
No soal
Daya Pembeda
Tingkat Kesukaran
Koefesien Korelasi
Validitas
Ket
1
0,6
Baik
0,65
Sedang
0,72
Valid
Terpakai
2
0,45
Baik
0,69
Sedang
0,64
Valid
Terpakai
3
0,47
Baik
0,51
Sedang
0,53
Valid
Terpakai
4
0,65
Baik
0,54
Sedang
0,73
Valid
Terpakai
5
0,55
Baik
0,63
Sedang
0,71
Valid
Terpakai
Koefisien Reliabilitas
0,672

Data tes hasil belajar matematika siswa yang ditinjau dengan pendekatan resource based learning, dianalisis dengan nilai hasil belajar matematika siswa. Uji statistik menggunakan uji-t dan uji Anava dengan kriteria pengujian tolak H0 jika nilai sig. < 0,05 atau Fhitung> Ftabel. Pengujian menggunakan software SPSS versi 16 for windows.
Analisis sikap siswa menggunakan angket sikap. Angket sikap berfungsi untuk mengetahui umpan balik siswa berupa sikap atau tanggapan lewat sekumpulan pertanyaan dan pernyataan yang harus dilengkapi oleh siswa dengan memilih jawaban atau menjawab pertanyaan melalui jawaban yang telah disediakan mengenai pendekatan resource based learning dan pendekatan konvensional yang telah dilaksanakan. Kriteria angket sikap siswa menggunakan angket yang dimodifikasi dari Suherman (2003).

Hasil dan Pembahasan
Hasil pengujian hipotesis data hasil belajar matematika siswa dapat dilihat pada rangkuman hasil pengujian hipotesis yang ditunjukkan pada Tabel 2 di bawah ini.


Tabel 2. Rangkuman Pengujian Hipotesis pada Taraf Signifikansi 0,05
Hipotesis Penelitian
Jenis Uji Hipotesis
Hasil
1.         Peningkatan hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan resource based learning lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan konvensional, ditinjau dari keseluruhan siswa.
Uji-t
Terdapat Perbedaan
1.1 Peningkatan hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan resource based learning lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan konvensional. (kemampuan awal siswa level rendah kelas eksperimen dan siswa level rendah kelas kontrol)
Uji-t
Terdapat Perbedaan
1.2 Peningkatan hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan resource based learning lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan konvensional. (kemampuan awal siswa level sedang kelas eksperimen dan siswa level sedang kelas kontrol)
Uji Mann-Whitney
Terdapat Perbedaan
1.3 Peningkatan hasil belajar matematika siswa  yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan resource based learning lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan konvensional. (kemampuan awal siswa level tinggi kelas eksperimen dan siswa level tinggi kelas kontrol)
Uji-t
Terdapat Perbedaan
2.        Terdapat interaksi pendekatan resource based learning dengan kemampuan awal siswa terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa.
Uji Anava
Tidak Terdapat Interaksi

            Berdasarkan Tabel 2 hasil analisis data hasil belajar matematika siswa dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan resource based learning lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan konvensional, ditinjau dari keseluruhan siswa.
Ditinjau berdasarkan kemampuan awal siswa level rendah pada kelas eksperimen dan siswa level rendah pada kelas kontrol, setelah diuji secara statistik terdapat perbedaan peningkatan kemampuan hasil belajar matematika siswa yang berkemampuan rendah pada kelas eksperimen dengan siswa yang berkemampuan rendah pada kelas kontrol. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar matematika siswa level rendah yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan resource based learning lebih baik daripada siswa level rendah yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan konvensional.
Ditinjau berdasarkan kemampuan awal siswa level sedang pada kelas eksperimen dan siswa level sedang pada kelas kontrol, setelah diuji secara statistik terdapat perbedaan peningkatan kemampuan hasil belajar matematika siswa yang berkemampuan sedang pada kelas eksperimen dengan siswa yang berkemampuan sedang pada kelas kontrol. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar matematika siswa level sedang yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan resource based learning lebih baik daripada siswa level sedang yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan konvensional.
Ditinjau berdasarkan kemampuan awal siswa level tinggi pada kelas eksperimen dan siswa level tinggi pada kelas kontrol, setelah diuji secara statistik terdapat perbedaan peningkatan kemampuan hasil belajar matematika siswa yang berkemampuan tinggi pada kelas eksperimen dengan siswa yang berkemampuan tinggi pada kelas kontrol. Dapat disimpulkan bahwa  peningkatan hasil belajar matematika siswa level tinggi yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan resource based learning lebih baik daripada siswa level tinggi yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan konvensional.
Selain dilihat perbedaan rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol, dilihat juga interaksi pendekatan resource based learning dengan kemampuan awal siswa (rendah, sedang, dan tinggi) terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa. Secara statistik dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi pendekatan resource based learning dengan kemampuan awal siswa (rendah, sedang, dan tinggi) terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa.
Hal ini dikarenakan pendekatan resource based learning merupakan pendekatan yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa dikarenakan di dalam pendekatan ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar berbagai cara dengan menggunakan aneka ragam sumber belajar. Selain itu, pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ini akan menciptakan pembelajaran yang lebih aktif karena siswa tidak hanya mendengar penjelasan guru akan tetapi siswa belajar sesuai dengan kemampuan, kecepatan, dan caranya masing-masing dan siswa bebas dalam memilih tempat, cara, waktu, dan sebagainya dengan mempergunakan sumber belajar seoptimal mungkin. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pendekatan resource based learning dinilai memberi dampak positif terhadap hasil belajar matematika siswa khususnya pada materi lingkaran.
Senada dengan hasil penelitian Slavind (2013) resource-based learning or free is a learning strategy that is tailored to individual learning, open learning, distance learning, flexible learning, learning resources, as optimal as possible, so as to improve the achievement and student motivation achievement. Pendekatan  resource based learning merupakan suatu strategi belajar yang dirancang untuk belajar individual yang meliputi belajar terbuka, belajar jarak jauh, dan belajar luwes dengan memanfaatkan aneka sumber belajar seoptimal mungkin sehingga dapat meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa.
Sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan resource based learning rata-rata positif. Hal ini berarti bahwa hampir seluruh siswa memberikan sikap yang positif terhadap pernyataan positif dan hampir seluruh siswa memberikan sikap yang negatif terhadap pernyataan negatif. Sikap positif terhadap pembelajaran matematika sangat penting dimiliki siswa karena dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Siswa yang memiliki sikap positif lebih tinggi akan menghasilkan hasil belajar yang tinggi, begitu juga sebaliknya. Sesuai dengan hasil penelitian Nurhayati (2010) yang menunjukkan bahwa sikap siswa terhadap matematika dan kebiasaan belajar secara bersama-sama memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar matematika. Senada dengan hasil penelitian Husna (2016) sikap positif terhadap pembelajaran matematika sangat penting dimiliki siswa karena sikap positif siswa berhubungan langsung dengan prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematis.

Penutup
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu dapat diambil beberapa simpulan yang berkaitan dengan hasil belajar dan sikap matematika siswa SMP melalui pendekatan resource based learning diperoleh bahwa peningkatan  hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan resource based learning lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan konvensional baik secara keseluruhan maupun berdasarkan level siswa. Tidak terdapat interaksi pendekatan resource based learning dengan kemampuan awal siswa (rendah, sedang, dan tinggi) terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa. Sikap siswa terhadap pembelajaran matematika melalui pendekatan resource based learning memiliki nilai sikap positif lebih tinggi daripada pendekatan konvensional.
Pendekatan resource based learning dalam pembelajaran matematika di Sekolah Menengah Pertama perlu lebih dikembangkan lagi agar siswa lebih bisa meningkatkan hasil belajar dan sikap matematika. Adapun saran-saran yang dapat penulis kemukakan yaitu pendekatan resource based learning sangat potensial untuk diterapkan dalam pembelajaran matematika. Pendekatan resource based learning akan sangat baik diterapkan dalam rangka memenuhi tujuan mata pelajaran matematika kepada satuan pendidikan dasar dan menengah. diharapkan bagi para guru untuk menerapkan pendekatan resource based learning dalam pembelajaran matematika di sekolah. Diharapkan kepada peneliti-peneliti selanjutnya kiranya dapat menerapkan pendekatan resource based learning pada pokok bahasan yang lain serta mengembangkan aspek kemampuan yang lain seperti kemampuan penalaran, pemecahan masalah, kreativitas, berpikir kritis, dan kemampuan matematis lainnya.

Daftar Pustaka

Husna, A. (2016) Penerapan Pendekatan SAVI dan Pendekatan Realistik dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Tesis. Banda Aceh: Unsyiah.

Nasution, S. (2004). Berbagai Pendekatan Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

            . (2004). Azaz – azaz Kurikulum. Jakarta: Bina aksara.

Nurhayati. (2010). Pengaruh Sikap dan Kebiasaan Tehadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal Formatif , 1 (3): 247-254.

Qamariyah, N. (2010). Pengaruh Strategi Resource Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika. Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Slavind. (2013). Using Advance Organizers to Enhance Students’ Motivation in Learning Mathematics. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 2009, 5(4), 413-420.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, E. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI.

Sustriani, E, Said, I, Ratma (2016). Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura. Jurnal Kreatif Taduluko Online  Vol 4, No 12. Palu.

Untari, E. (2013).Pengaruh Sikap Siswa Terhadap Matematika Pada Prestasi Belajar Siswa SMP Di Kabupaten Magetan.Jurnal Ilmiah STKIP PGRI NGAWI. 12 (2): 56-62.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar