Sabtu, 10 Desember 2016
Indikator kemamapuan matematis
https://drive.google.com/file/d/0Bx2Fkzf9CVUCSFJZTXpRYk9qMjA/view?usp=sharing
PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP MATEMATIKA SISWA
PENGARUH PENERAPAN
PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING
TERHADAP HASIL
BELAJAR DAN SIKAP MATEMATIKA SISWA
Samsul Bahri1, Asmaul Husna2
1)Prodi Madrasah Ibtidaiyah Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri Malikussaleh Lhokseumawe
2)Prodi Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Email: sison.bahri@gmail.com
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil
belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran melalui penerapan pendekatan resource
based learning dan siswa yang memperoleh pembelajaran melalui penerapan pendekatan
konvensional. Untuk melihat interaksi pendekatan resource
based learning dengan kemampuan awal siswa (rendah,
sedang, dan
tinggi) terhadap peningkatan hasil
belajar matematika siswa. Untuk mendeskripsikan perbedaan sikap siswa yang
diterapkan pendekatan resource based learning dan siswa yang diterapkan pendekatan konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Nisam Aceh Utara. Sampel
yang terpilih VII4 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII2 sebagai
kelas kontrol.
Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan
hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan resource based learning lebih baik daripada siswa yang
memperoleh pembelajaran melalui pendekatan konvensional baik secara keseluruhan maupun berdasarkan level siswa. Tidak terdapat interaksi pendekatan resource
based learning
dengan kemampuan awal siswa terhadap peningkatan hasil belajar
matematika siswa. Sikap siswa terhadap pembelajaran matematika melalui pendekatan resource
based learning memiliki nilai sikap positif lebih
tinggi daripada pendekatan konvensional.
Kata Kunci: Pendekatan Resource Based Learning, Sikap Siswa, dan Hasil Belajar
Pendahuluan
Pendidikan merupakan suatu kegiatan
yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena melalui pendidikan akan dapat menciptakan
manusia yang berpotensi, kreatif, dan memiliki ide yang cemerlang sebagai bekal untuk memperoleh masa
depan yang lebih baik. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan
sumber daya manusia yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Pentingnya lembaga pendidikan bagi
manusia menjadi pemicu dalam usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Sekolah
sebagai salah satu lembaga pendidikan bertujuan untuk mewujudkan sasaran
pendidikan dan melaksanakan pendidikan dalam bentuk pengajaran, salah satunya
pengajaran matematika. Dalam pengajaran matematika diharapkan anak dapat berpikir sendiri untuk menyelesaikan persoalan
baru, sebagaimana yang dinyatakan oleh Nasution (2003: 254) bahwa
”anak-anak harus belajar berpikir sendiri untuk menghadapi berbagai persoalan baru, jangan hanya
disuruh menghafal jawaban atau pertanyaan”.
Matematika sebagai salah satu
pengetahuan dasar yang terpenting dalam perkembangan
sains dan teknologi sangat dibutuhkan dalam pembangunan. Oleh karena itu menjadi tanggung jawab bagi para
guru agar dapat menciptakan suasana
belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, sehingga dapat mengubah
anggapan siswa yang menyatakan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang
sangat sulit dan sukar untuk dipelajari. Selain itu seorang guru harus memperhatikan
setiap komponen penting yang mendukung kesuksesan dalam pembelajaran.
Berdasarkan kajian
terdahulu yang dilakukan peneliti melalui
observasi kelas dan wawancara (2016) pada salah satu SMP di Aceh Utara diperoleh data
bahwa hasil belajar matematika masih rendah. Beberapa faktor yang menjadi penyebab rendahnya
hasil belajar matematika siswa adalah pendekatan yang diterapkan oleh guru
tidak sesuai terhadap materi yang diajarkan. Hal ini
disebabkan dalam proses pembelajaran matematika masih banyak guru yang
menggunakan pendekatan konvensional, yaitu
guru secara aktif mengajar matematika seperti memberi materi, contoh
soal, serta memberi latihan sehingga siswa fokus pada guru dan buku paket
sedangkan media atau sumber belajar belum dipergunakan dengan optimal.
Selain
hasil belajar siswa, sikap positif terhadap pembelajaran matematika
sangat penting dimiliki siswa karena sikap positif siswa berhubungan langsung
dengan prestasi belajar. Siswa yang mempunyai sikap positif terhadap matematika
cenderung tertarik dan berusaha mempelajari dan mendalami matematika. Oleh
karena itu, sikap positif siswa perlu ditumbuhkembangkan dalam pembelajaran
matematika. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Untari (2013) yang
menyatakan bahwa ada pengaruh antara prestasi belajar siswa yang memiliki sikap
terhadap matematika tinggi lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang
memiliki sikap terhadap matematika sedang dan rendah.
Berdasarkan
uraian di atas perlu dipilih suatu pendekatan pembelajaran yang membiasakan
siswa untuk belajar dengan berbagai
sumber
pembelajaran, tidak hanya terpaku pada buku paket dan guru saja, sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Salah satu pendekatan pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah
pendekatan resource
based learning yang
merupakan pendekatan belajar berbasis aneka sumber atau belajar
berdasarkan sumber. Nasution (2004: 19) berpendapat
bahwa pendekatan resource based learning merupakan segala
bentuk belajar yang langsung menghadapkan peserta didik dengan sesuatu atau
sejumlah sumber belajar secara individual atau kelompok dengan segala kegiatan
belajar yang bertalian dengan itu, jadi bukan dengan cara konvensional dimana
pendidik menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik.
Dalam belajar berbasis aneka sumber, guru bukan
satu-satunya sumber belajar. Peserta didik dapat belajar dalam kelas,
laboratorium, perpustakaan, pusat sumber belajar, bahkan di luar sekolah.
Namun, pendekatan resource
based learning bukan satu-satunya pendekatan
yang digunakan di sekolah tetapi masih digunakan penerapan pendekatan belajar
mengajar yang lain.
Pendekatan ini dapat menggunakan berbagai fasilitas yang
ada dalam pusat sumber belajar (learning resource centers). Meskipun
demikian pendekatan ini tidak sekedar memanfaatkan pusat sumber belajar,
melainkan lebih jauh dari itu, termasuk melibatkan penerapan belajar individual
yang terstruktur dan berbagai pengalaman belajar dengan pendekatan belajar yang berorientasi
pada peserta didik dengan menggunakan sumber belajar (learning resources)
manusiawi maupun non-manusiawi secara optimal.
Menurut Nasution (2004: 29) langkah-langkah pelaksanaan pendekatan resource based learning adalah sebagai
berikut:
1.
Pengetahuan yang Ada
Ini mengenai pengetahuan guru tentang latar
belakang murid dan pengetahuan murid tentang bahan pelajaran.
2.
Tujuan Pelajaran
Guru harus merumuskan dengan jelas tujuan apa
yang ingin dicapai dengan pelajaran itu. Tujuan ini tidak hanya mengenai bahan
yang dikuasai, akan tetapi juga ketrampilan dan tujuan emosional dan sosial.
3. Memilih
Metodologi
Memilih metode pengajaran banyak ditentukan oleh tujuan. Bila
topik yang dihadapi itu luas seperti pengajaran unik, berbagai ragam metode akan perlu digunakan biasanya metode itu mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
a)
Uraian tentang apa yang akan dipelajari.
b)
Diskusi dan tukar pikiran.
c)
Kegiatan-kegiatan yang menggunakan berbagai
alat intruksional, laboratorium dll.
d)
Kegiatan-kegiatan dalam lingkungan sekolah
seperti kunjungan, kerja-lapangan, eksplorasi, penelitian.
e)
Kegiatan-kegiatan dengan menggunakan berbagai
sumber belajar seperti buku perpustakaan, alat audisi-visional dll.
f)
Kegiatan kreatif seperti drama, seni rupa,
musik, pekerjaan tangan dalam berbagai kegiatan itu murid-murid berlatih untuk
mengadakan observasi yang sistematis, membuat catatan, membuat laporan
tertulis. Dapat pula mereka belajr menggunakan berbagai alat audio-visual,
menggunakan perpustakaan, mengadakan wawancara dengan menggunakan
tape-recorder, mengunakan kamera untuk melengkapi obsevasi dan laporan.
4. Koleksi dan Penyediaan
Bahan
Harus diketahui bahan dan alat yang dimiliki oleh sekolah, bahan yang diperlukan oleh murid, bahan kreatif, dan lain-lain yang
disediakan sebelumnya, dan juga sumber-sumber lain yang dapat
dimanfaatkan bila diperlukan.
5. Penyediaan
Tempat
Dalam
resource based learning peranan guru bermacam-macam. Adakalanya guru
perlu memberi penjelasan kepada kelas seluruhnya dan lain kali guru bertindak sebagai pemimpin seminar atau turut sebagai anggota
kelompok. Bila anak-anak bekerja secara individual, ia bertindak sebagai
penasehat, sumber informasi, pengawas, atau memberi dorongan, penghargaan atas
kerja siswa yang baik, atau pun membantu siswa yang mengalami kesulitan.
Sesuai penelitian Qomariyah (2010) rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan
strategi resource based learning lebih tinggi dari rata-rata hasil
belajar matematika siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.
Senada dengan penelitian sustriani, dkk (2016) pendekatan resource based
learning dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas IV SD Inpres
Cendanapura.
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan
di atas, maka penelitian ini difokuskan pada pendekatan resource based learning
untuk meningkatkan hasil belajar dan sikap positif siswa. Adapun
pertanyaan yang ingin dicari jawabannya melalui penelitian ini dituangkan dalam
rumusan masalah sebagai berikut: 1).
Apakah peningkatan hasil
belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran melalui penerapan pendekatan resource
based learning lebih
baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran melalui
penerapan pendekatan konvensional?, 2). Apakah terdapat
interaksi pendekatan resource based learning dengan kemampuan awal siswa (rendah, sedang, dan tinggi) terhadap
peningkatan hasil belajar matematika siswa?,
(3) Bagaimana perbedaan sikap siswa yang
diterapkan pendekatan resource based learning dan siswa yang diterapkan pendekatan konvensional?.
Metode
Penelitian
Penelitian eksperimen menurut Sudjana (2005) adalah suatu penelitian yang berusaha mencari
pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol
secara ketat. Pada penelitian ini terdapat variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas yaitu pendekatan resource
based learning, sedangkan variabel terikat yaitu hasil belajar matematika dan sikap siswa. Sesuai dengan jenis penelitian yang telah
ditetapkan, maka dipilih satu bentuk desain “pretespostes
control group design” (Sugiyono, 2013).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa SMP
Negeri 1 Nisam Aceh Utara yang dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 kelas VIII yang
terdiri atas empat kelas. Sampel yang
terpilih adalah kelas VIII2 dan kelas VIII4. Kemudian
dilakukan undian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas VIII4
yang terpilih sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII2 sebagai kelas
kontrol. Jadi yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII2
dan kelas VIII4.
Ujicoba yang dilakukan bertujuan untuk mengukur kecukupan
waktu serta keterbacaan soal. Soal tes yang baik harus melalui beberapa tahap
penilaian diantaranya, analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan
tingkat kesukaran.
Tabel 1. Gambaran
Umum Hasil Analisi Data Ujicoba
Tes Hasil Belajar Matematika Siswa
No soal
|
Daya Pembeda
|
Tingkat Kesukaran
|
Koefesien
Korelasi
|
Validitas
|
Ket
|
||
1
|
0,6
|
Baik
|
0,65
|
Sedang
|
0,72
|
Valid
|
Terpakai
|
2
|
0,45
|
Baik
|
0,69
|
Sedang
|
0,64
|
Valid
|
Terpakai
|
3
|
0,47
|
Baik
|
0,51
|
Sedang
|
0,53
|
Valid
|
Terpakai
|
4
|
0,65
|
Baik
|
0,54
|
Sedang
|
0,73
|
Valid
|
Terpakai
|
5
|
0,55
|
Baik
|
0,63
|
Sedang
|
0,71
|
Valid
|
Terpakai
|
Koefisien Reliabilitas
|
0,672
|
Data tes hasil
belajar matematika siswa yang ditinjau dengan pendekatan resource based learning, dianalisis dengan nilai hasil belajar matematika siswa. Uji statistik menggunakan uji-t dan uji Anava
dengan kriteria pengujian tolak H0 jika nilai sig. < 0,05 atau Fhitung> Ftabel. Pengujian menggunakan software SPSS versi 16 for windows.
Analisis sikap
siswa
menggunakan angket
sikap. Angket sikap berfungsi untuk mengetahui umpan
balik siswa berupa sikap atau tanggapan lewat sekumpulan pertanyaan dan
pernyataan yang harus dilengkapi oleh siswa dengan memilih jawaban atau
menjawab pertanyaan melalui jawaban yang telah disediakan mengenai pendekatan resource based learning dan pendekatan konvensional yang
telah dilaksanakan. Kriteria
angket sikap siswa menggunakan angket yang dimodifikasi dari Suherman
(2003).
Hasil
dan Pembahasan
Hasil pengujian hipotesis data hasil
belajar matematika siswa dapat
dilihat pada rangkuman hasil pengujian hipotesis yang ditunjukkan pada Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Rangkuman Pengujian
Hipotesis pada Taraf Signifikansi 0,05
Hipotesis
Penelitian
|
Jenis Uji
Hipotesis
|
Hasil
|
1.
Peningkatan hasil belajar matematika siswa yang memperoleh
pembelajaran melalui pendekatan resource based learning lebih baik daripada
siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan konvensional, ditinjau dari
keseluruhan siswa.
|
Uji-t
|
Terdapat Perbedaan
|
1.1 Peningkatan hasil belajar
matematika siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan resource
based learning lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan konvensional.
(kemampuan awal siswa level rendah kelas eksperimen dan siswa level rendah
kelas kontrol)
|
Uji-t
|
Terdapat Perbedaan
|
1.2 Peningkatan hasil belajar matematika siswa yang
memperoleh pembelajaran melalui pendekatan resource
based learning lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan konvensional.
(kemampuan awal siswa level sedang kelas eksperimen dan siswa level sedang
kelas kontrol)
|
Uji Mann-Whitney
|
Terdapat Perbedaan
|
1.3 Peningkatan hasil belajar matematika siswa yang memperoleh
pembelajaran melalui pendekatan resource based learning lebih baik daripada
siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan konvensional. (kemampuan awal siswa
level tinggi kelas eksperimen dan siswa level tinggi kelas kontrol)
|
Uji-t
|
Terdapat Perbedaan
|
2.
Terdapat
interaksi pendekatan resource
based learning
dengan kemampuan awal siswa terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa.
|
Uji Anava
|
Tidak Terdapat Interaksi
|
Berdasarkan Tabel 2 hasil analisis data hasil belajar matematika siswa dapat disimpulkan
bahwa peningkatan hasil belajar
matematika siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan resource
based learning lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan konvensional, ditinjau dari keseluruhan siswa.
Ditinjau berdasarkan kemampuan awal
siswa level rendah pada kelas eksperimen dan siswa level
rendah pada kelas kontrol, setelah diuji secara statistik terdapat perbedaan peningkatan kemampuan hasil belajar matematika siswa
yang berkemampuan rendah pada kelas eksperimen dengan siswa yang berkemampuan
rendah pada kelas kontrol. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar
matematika siswa level rendah yang memperoleh
pembelajaran melalui pendekatan resource based learning lebih baik daripada siswa
level rendah yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan konvensional.
Ditinjau berdasarkan kemampuan awal
siswa level sedang pada kelas eksperimen dan siswa level sedang pada kelas kontrol, setelah diuji secara statistik terdapat perbedaan peningkatan kemampuan hasil belajar matematika siswa
yang berkemampuan sedang pada kelas eksperimen dengan siswa yang berkemampuan sedang
pada kelas kontrol. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar
matematika siswa level sedang yang memperoleh
pembelajaran melalui pendekatan resource based learning lebih baik daripada siswa
level sedang yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan konvensional.
Ditinjau berdasarkan kemampuan awal
siswa level tinggi pada kelas eksperimen dan siswa level tinggi pada kelas
kontrol, setelah diuji secara statistik terdapat perbedaan peningkatan
kemampuan hasil belajar matematika siswa yang berkemampuan tinggi pada kelas
eksperimen dengan siswa yang berkemampuan tinggi pada kelas kontrol. Dapat
disimpulkan bahwa peningkatan hasil
belajar matematika siswa level tinggi yang memperoleh
pembelajaran melalui pendekatan resource based learning lebih baik daripada siswa
level tinggi yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan konvensional.
Selain dilihat
perbedaan rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol, dilihat juga interaksi
pendekatan resource based learning dengan kemampuan awal
siswa (rendah, sedang, dan tinggi) terhadap peningkatan
hasil belajar matematika siswa. Secara statistik dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi pendekatan resource based learning dengan kemampuan awal siswa (rendah, sedang, dan tinggi) terhadap peningkatan hasil belajar
matematika siswa.
Hal ini dikarenakan pendekatan resource
based learning merupakan pendekatan yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika
siswa dikarenakan di dalam pendekatan ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar berbagai cara dengan
menggunakan aneka ragam sumber belajar. Selain itu, pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan ini akan menciptakan
pembelajaran yang lebih aktif karena siswa tidak hanya mendengar penjelasan
guru akan tetapi siswa belajar sesuai dengan kemampuan, kecepatan, dan caranya
masing-masing dan siswa bebas dalam memilih tempat, cara, waktu, dan sebagainya
dengan mempergunakan sumber belajar seoptimal mungkin. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa pendekatan resource based learning dinilai memberi
dampak positif terhadap hasil belajar matematika siswa khususnya pada
materi lingkaran.
Senada dengan hasil penelitian Slavind (2013) resource-based learning or free is a learning strategy that is tailored to individual learning, open learning, distance learning, flexible learning, learning resources, as optimal as possible, so as to improve the achievement and student motivation achievement. Pendekatan resource based learning merupakan suatu strategi belajar yang dirancang untuk belajar individual yang meliputi belajar terbuka, belajar jarak jauh, dan belajar luwes dengan memanfaatkan aneka sumber belajar seoptimal mungkin sehingga dapat meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa.
Sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan resource based learning rata-rata positif. Hal ini berarti bahwa hampir seluruh siswa
memberikan sikap yang positif terhadap pernyataan positif dan hampir seluruh siswa
memberikan sikap yang negatif terhadap pernyataan
negatif. Sikap positif terhadap pembelajaran
matematika sangat penting dimiliki siswa karena dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Siswa yang memiliki sikap positif lebih tinggi akan menghasilkan
hasil belajar yang tinggi, begitu juga sebaliknya. Sesuai dengan hasil penelitian Nurhayati (2010) yang
menunjukkan bahwa sikap siswa terhadap matematika dan
kebiasaan belajar secara bersama-sama memberikan pengaruh positif dan
signifikan terhadap hasil belajar matematika. Senada dengan hasil penelitian
Husna (2016) sikap positif terhadap pembelajaran
matematika sangat penting dimiliki siswa karena sikap positif siswa berhubungan
langsung dengan prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematis.
Penutup
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu dapat diambil beberapa simpulan yang
berkaitan dengan hasil belajar dan sikap matematika siswa SMP melalui pendekatan resource based learning diperoleh bahwa peningkatan hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan resource based learning lebih baik daripada siswa yang
memperoleh pembelajaran melalui pendekatan konvensional baik secara keseluruhan maupun berdasarkan level siswa. Tidak terdapat interaksi pendekatan resource
based learning
dengan kemampuan awal siswa (rendah, sedang, dan tinggi) terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa. Sikap siswa terhadap
pembelajaran matematika melalui pendekatan
resource based learning memiliki nilai sikap positif lebih tinggi daripada pendekatan konvensional.
Pendekatan resource based learning dalam pembelajaran matematika di
Sekolah Menengah Pertama perlu lebih dikembangkan lagi agar siswa lebih bisa meningkatkan hasil belajar dan sikap matematika. Adapun
saran-saran yang dapat penulis kemukakan yaitu pendekatan resource based
learning sangat potensial untuk diterapkan dalam pembelajaran matematika. Pendekatan resource based learning akan sangat baik diterapkan dalam rangka memenuhi tujuan mata pelajaran matematika kepada satuan pendidikan dasar dan menengah. diharapkan bagi para
guru untuk menerapkan pendekatan resource based learning dalam
pembelajaran matematika di sekolah. Diharapkan kepada peneliti-peneliti
selanjutnya kiranya dapat menerapkan pendekatan
resource based learning pada pokok bahasan yang lain serta mengembangkan
aspek kemampuan yang lain seperti kemampuan penalaran, pemecahan masalah, kreativitas, berpikir kritis, dan kemampuan matematis lainnya.
Daftar
Pustaka
Husna, A. (2016) Penerapan Pendekatan SAVI dan
Pendekatan Realistik dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa
SMP Tesis. Banda Aceh: Unsyiah.
Nasution, S. (2004). Berbagai Pendekatan Pendekatan dalam Proses
Belajar Mengajar. Jakarta:
Bina Aksara.
. (2004). Azaz – azaz
Kurikulum. Jakarta: Bina aksara.
Nurhayati. (2010). Pengaruh Sikap
dan Kebiasaan Tehadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal Formatif , 1 (3):
247-254.
Qamariyah, N. (2010). Pengaruh Strategi Resource Based
Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika. Skripsi. Jakarta:
UIN Syarif Hidayatullah.
Slavind.
(2013). Using Advance Organizers to Enhance
Students’ Motivation in Learning Mathematics.
Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 2009, 5(4),
413-420.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suherman, E. (2003). Strategi
Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika
FPMIPA UPI.
Sustriani, E, Said, I,
Ratma (2016). Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi
Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres
Cendanapura. Jurnal Kreatif Taduluko Online
Vol 4, No 12. Palu.
Untari,
E. (2013).Pengaruh Sikap Siswa
Terhadap Matematika Pada Prestasi Belajar Siswa SMP Di Kabupaten Magetan.Jurnal
Ilmiah STKIP PGRI NGAWI. 12 (2): 56-62.
Langganan:
Postingan (Atom)